Skip to main content

“Saya iri dengan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki. Saya terharu, Maskanul Huffadz ini bisa berkembang di tangan para penghafal Al-Qur’an muda yang usianya masih 20-an.”

-Oki Setiana Dewi

Dari 98 santri yang diwisuda kemarin, terpilih 6 santri terbaik. Masing-masing santri berasal dari cabang dan asrama yang berbeda. Muhammad Yusril Ihza Mahendra, wisudawan asal Maskanul Huffadz Ikhwan cabang Permata, terpilih menjadi salah satu dari 6 santri tersebut.

Ustadz Ramdan, selaku pengelola Maffazz Ikhwan ini menyatakan bahwa ananda Yusril adalah santri yang sangat berantusias dalam memahami pelajaran. Selain memiliki hafalan yang cukup berkualitas, beliau juga dikenal sebagai pribadi yang baik dan disiplin.

Oleh karenanya, para musyrif sepakat memilih ananda Yusril dinobatkan sebagai santri terbaik Maffaz Ikhwan cabang permata dalam acara wisuda akbar 2021. InsyaAllah, ananda Yusril akan melanjutkan program pengabdian sebagai musyrif mukim di Maskanul Huffadz Ikhwan Batam.

Kemudian, ada Ridho Nurjannah Siregar yang juga terpilih menjadi santri terbaik Maskanul Huffadz cabang Jambi. Ananda Ridho dinilai sebagai santri yang konsisten, selalu menjaga adab, mampu menghafal sesuai dengan target, dan semangatnya yang tak pernah luntur.

Sehingga, penilaian-penilaian baik itu yang meyakinkan para musyrifah memilihnya sebagai salah satu santri terbaik. InsyaAllah, ananda Ridho akan mengabdikan diri di Yayasan Majdah Al-Fayyadh, salah satu lembaga yang bekerja sama dengan Maskanul Huffadz.

Sementara itu, Maskanul Huffadz Cijeruk Bogor juga menampilkan santri terbaiknya di acara wisuda akbar kemarin. Karena tekadnya yang kuat dalam mengamalkan Al-Qur’an, selalu menjaga adab, progres baik dan target yang selalu tercapai, Huriya Ulya terpilih sebagai salah satu dari 6 santri terbaik. InsyaAllah, beliau akan melanjutkan program mutqin di Maskanul Huffadz Cijeruk Bogor.

Di Maskanul Huffadz Pusat sendiri, santri terbaik dipilih sebanyak 3 orang sesuai dengan asrama yang ada di Maskanul Huffadz Pusat. Yaitu, santri terbaik dari asrama Fatimah, asrama Khadijah, dan asrama Maryam.

Durrotunnafiah terpilih menjadi santri terbaik dari asrama Fatimah. Ustadzah Eli mengaku bahwa beliau menjadi saksi progres ananda Nafi yang terus membaik setiap bulannya. Semangatnya yang konsisten dan juga kualitas bacaannya yang baik, membuat para musyrifah percaya memberikan amanah predikat santri terbaik ini kepadanya. InsyaAllah, ananda Nafi akan berjuang mendakwahkan Al-Qur’an menjadi musyrifah mukim di Maskanul Huffadz Bintaro.

Selain Nafi, ada Rahmi Ariana Zahra, santri terbaik dari asrama Maryam. Yang dari awal mulai menghafal sampai ia selesai menyetorkan hafalannya, beliau dikenal sebagai santri yang semangat. Kesungguhannya dalam belajar, menjadikan progresnya kian meningkat.

Satu lagi dari asrama Khadijah. Beliau ini adalah salah satu santri yang terpilih dari 6 santri terbaik. Bagaimana tidak? Beliau berhasil mentasmi’kan hafalannya 27 Juz sekali duduk. Ustadzah Yuli, selaku musyrifah menilai bahwa santri yang memiliki nama lengkap Maelun Nurul Hikmah ini berhak mendapatkan penghargaan sebagai santri terbaik tahun ini.

“Al-Qur’an ada di dalam dirinya,” tutur Ustadzah Yuli. Hal ini ercermin dari adabnya yang santun, tutur katanya yang baik, kepribadiannya yang amanah, dan juga hafalan yang bukan hanya berkuantitas tapi juga berkualitas. InsyaAllah, beliau akan mengemban amanah sebagai musyrifah mukim di Maskanul Huffadz Reguler Bogor.

Selain diberikan piagam, keenam santri terbaik ini masing-masing dihadiahi uang tunai senilai Rp1.000.000 dari donatur yang tidak mau disebutkan namanya. Dengan diumumkanya penghargaan ini, Umma berharap para santri termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Tidak lupa beliau mengingatkan agar santri-santri terbaik ini tetap rendah hati dan bersungguh-sungguh dalam mengabdi. (21/12/21).

2 Comments

Leave a Reply