“Bagaimana bisa kita memimpin orang lain, sedangkan kita masih belum mampu memimpin diri kita sendiri?”
Sebagian dari kita sudah sadar, bahwa setiap orang adalah pemimpin. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadist.
Dari Ibnu Umar Ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya.” (HR. Muslim)
Nah, bagaimana caranya agar kita bisa memimpin diri kita dengan baik? Setidaknya kita mempunyai modal berupa upaya untuk meningkatkan kualitas diri kita kedepannya. Apa saja yang perlu kita miliki, simak penjelasan berikut ini:
1) Memperjuangkan kehidupan terbaik yang ingin kamu wujudkan
Hidup jangan sekadar hidup, karena kera di hutan pun juga hidup. Kerja jangan sekadar kerja, karena kerbau pun juga bekerja. Sebagai manusia, harus ada kehidupan yang kita perjuangkan.
Sehingga kita mampu memilih antara mana yang penting dan sejalan dengan apa yang kita perjuangkan, dengan mana yang tidak penting dan bertentangan dengan apa yang kita perjuangkan. Hendaknya kita tegas dalam memilih. Dengan begitu, kita bisa mengatur diri kita sendiri.
2) Bertanggung jawab dan introspeksi diri
Jika kita ingin mengatur diri sendiri, hal yang perlu kita miliki adalah rasa tanggung jawab dan kendali diri (Locus internal control). Belajarlah dari kisah Nabi Adam As. Yang ketika beliau dipindahkan ke dunia karena kesalahannya, tak sekalipun ia menyalahkan iblis.
Karena jika kita sibuk mengambinghitamkan orang lain, makan diri kita tidak akan berkembang, dan tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Nabi Adam memilih untuk introspeksi diri dan mengatakan, “Rabbanaa dzolamnaa anfusanaa wa illamtaghfirlanaa watarhamna lanakunanna minal khaasiriin”.
Yang artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami dzolim terhadap diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan merahmati kami, tentulah kami termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi.”
Fokuslah pada kesalahan diri kita, perhatikan apa yang salah dan perlu diperbaiki untuk kedepannya.
3) Memiliki Integritas
Orang jujur adalah orang yang hati, pikiran, dan tindakannya selaras. Jika kita ingin memimpin diri sendiri, milikilah integritas. Mulailah latihan dengan cara menepati janji pada diri sendiri.
Jika kita tidak memiliki integritas dalam diri kita, maka kita akan kehilangan respek dari orang-orang yang kita cintai. Jadikan integritas itu melekat pada diri kita. Dengan begitu, kita akan mudah mengatur diri kita sendiri.
*Tulisan ini dikutip dari video motivasi oleh pak Jamil Azzaini. Semoga bermanfaat.