Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ‘bahagia’? Apakah sesuatu yang belum dirasakan? Apakah keinginan menjadi atau memiliki sesuatu?
Ketahuilah kunci bahagia adalah dengan mensyukuri segala yang dimiliki bukan mengeluhkan yang belum mampu kita raih. Dan nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita dan harus kita jaga adalah nikmat iman. Dengan iman, seseorang senantiasa tenang menghadapi apapun yang datang.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan seorang mukmin sejati itu! Semua perkaranya adalah baik semata. Itu tidak terjadi kecuali pada orang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu lebih baik baginya. Bila mendapatkan ujian, ia bersabar, dan itu lebih baik baginya.” (HR Bukhari-Muslim).
Namun bila keadaan yang ada membuat iman dipertanyakan, maka kebahagiaan bisa dicari dengan memperbaiki keimanan melalui 3 nasihat Hasan Al-Bashri berikut ini:
“Carilah kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Al Quran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu.”
1. Shalat
Inilah yang segera dikerjakan Rasulullah ketika membutuhkan jalan keluar. Namun jika berat melaksanakannya, maka kita harus merenungi QS. Al-Baqarah ayat 45-46 yang artinya:
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”
Saatnya memperbaiki keimanan kita akan datangnya hari yang tidak ada keraguan di dalamnya. Terus berupaya memperbaiki shalat hingga kita dapat merasakan seperti apa yang Rasul sabdakan:
وَجُعِلَتْ قُرَّةَ عَيْنٍ فِيْ الصَّلَاةِ
“dan telah dijadikan penghibur (penghias) hatiku (kebahagiaanku) pada shalat.” (HR. An-Nasai)
2. Dzikir
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du/13: 28)
“Perbedaan antara orang yang berzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berzikir seumpama orang yang hidup dan yang mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Membaca Al-Quran
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW bersabda, “Tiadalah berkumpul suatu kaum dalam baitullah (masjid) untuk membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan pasti turun pasti turun kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dikerumuni malaikat dan diingat Allah di depan makhluk yang sisi-Nya.” (HR Muslim)
Jika setelah melakukan ketiganya, kita masih belum merasa tenang dan bahagia, maka kembali pada perkataan Hasan Al-Bashri. Jangan-jangan pintu kebahagiaan tertutup untuk kita.
Kalau demiakian, lantas bagaimana membukanya? Insyaallah kita bahas di artikel selanjutnya.