Skip to main content

Bermula dari percakapan dengan seorang teman di media sosial, saya yang pada saat itu menanggapi ‘syukron’ dengan ‘hubban wa karomah’ mendapatkan balasan yang sukses menggelitik perut. Balasan itu berbunyi: “sya’ban wa ramadhan”.

Namun dari pada memperpanjang gurauan dengan menjawab “Syawal wa dzulqa’dah” akhirnya kami berdiskusi mengenai jawaban ‘syukron’ yang tidak banyak diketahui. Sebelumnya, mari kita bahas makna syukron terlebih dahulu.

Makna syukron

Berasal dari kata bahasa Arab, syakara-yasykuru-syukron yang berarti syukur atau ungkapan terima kasih. Sering disandingkan dengan ‘katsiron’, ‘jazilan’, dan sebagainya. Sahabat Maffaz mungkin tidak asing dengan lirik nasyid “Syukron Ya Robbi” yang berarti ungkapan syukur kepada Allah (selain alhamdulillah).

Ungkapan syukron ini juga (dan lebih rumrah) ditujukan kepada sesama manusia atas kebaikan yang kita terima. Hal ini sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لا يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterimakasih kepada orang (lain).” (HR. Ahmad)

Meskipun Allah-lah yang menggerakkan hati seseorang untuk berbuat baik, bukan berarti orang tersebut tidak layak mendapatkan apresiasi. Mengucapkan terima kasih kepada manusia ini kemudian dipertegas lagi dalam hadits berikut:

“Siapa pun yang mendapat kebaikan dari orang lain, hendaklah dia membalasnya. Jika Anda tidak dapat menemukan sesuatu untuk membalasnya, sebaiknya dia memuji orang tersebut, karena jika ia telah memujinya maka dia telah mensyukurinya. Jika dia menyembunyikannya, itu berarti bahwa dia menyangkal kebaikannya. Seseorang yang dihiasi dengan (kebaikan) yang tidak dia miliki, seolah-olah dia mengenakan dua helai pakaian kepalsuan.” (HR. Tirmidzi)

Adapun ungkapan terima kasih dalam bahasa Arab yang lebih ahsan adalah jazakallahu khair yang insyaallah akan kita bahas pada kesempatan selanjutnya.

Jawaban Syukron

Sebagaimana ungkapan syukron yang banyak sandingan atau variasi, begitu juga dengan jawabannya. Namun kali ini kita hanya akan mengulas 3 jawaban terbaik dilihat dari makna yang terkandung di dalamnya.

  1. ‘Afwan (عَفْوًا)

Secara harfiah, ‘afwan berarti maaf. Sekilas jawaban ini tidak sesuai untuk menanggapi ungkapan terima kasih. Namun ternyata di dalamnya mengandung makna kerendahan hati yang luar biasa.

Dilansir dari TheHumaira, Dr. Musyari Al-Musa (Dosen di Fakultas sastra Arab Universitas Kuwait) memberikan menjelaskan bahwa jawaban afwan untuk kata syukron, tidak ada kerancuan karena maknanya adalah,

اعفوا عن تقصيري يا من شكرتني

“Maafkan kekuranganku wahai orang yang telah berterimakasih kepadaku.”

  1. Hubban wa karomah(حبًّا و كرامة)

Berbeda dengan jawaban ‘afwan yang sudah familiar di telinga dan sudah sering digunakan, hubban wa karomah ini sedikit sekali yang mengetahui. Saya sendiri pertama kali tahu dari Ustadz Kemal Adityawarman, Lc., guru Bahasa Arab di Maskanul Huffadz.

Menurut beliau, jawaban ini lebih ahsan karena memiliki makna sebagai berikut:

والصواب أن يكون الرد على كلمة شكرًا بكلمتي : (حبًّا و كرامة)

“Jawaban yang tepat untuk ungkapan Syukron adalah, hubban wa karomatan (artinya : Sebagai bentuk cinta dan kedermawanan untuk Anda).”

  1. Asysyukru lillah (الشكر لله)

Memiliki arti ‘syukur kepada Allah’, jawaban ini adalah cerminan dari ayat,

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ

“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah,” (An-Nahl/16:53)

Dengan demikian, setiap kali orang mengucapkan ‘syukron’ atas kebaikan yang kita lakukan, kita sadar bahwa Allah-lah yang memberikan kita potensi untuk menolong dan Dia-lah yang menggerakkan hati kita.

Penutup

Dengan mengetahui ketiga jawaban di atas, semoga menambah wawasan kita seputar bahasa Arab. Umar bin Khattab radiyallahu ‘anhu mengatakan, “Pelajarilah bahasa Arab karena ia (bahasa Arab) adalah bagian agamamu.”

Untuk Sahabat Maffaz-khususnya ikhwan- yang ingin fokus mendalami bahasa Arab secara intensif, saat ini sedang dibuka pendaftaran Maskanul Huffadz Lughoh Ikhwan. Insyaallah, melalui program 6 bulan ini, Sahabat Maffaz dapat praktek langsung bersama syeikh lulusan Al-Azhar.

Untuk info lebih lanjut, klik di sini.

Ngomong-ngomong, dari 3 jawaban ini, mana yang baru kamu ketahui?

One Comment

Leave a Reply