Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka tercabutlah mereka dari kehebatan Islam. Dan apabila umatku meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar (dakwah), maka diharamkan bagi mereka keberkahan wahyu. Dan apabila umatku saling mencaci maki satu sama lain, maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah swt.”
(HR. Hakim dan Tirmidzi)
Melihat zaman yang semakin menjadi-jadi ini, tampak jelas sudah apa yang disabdakan oleh Rasulullah Saw pada 1000 tahun silam. Mulai dari tantangan dan rintangan dalam menghadapi kaum kuffar, hingga perang dalam menghadapi nafsu yang sedang kita hadapi saat ini.
Sejarah penaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M, menjadi bukti betapa kerennya para pemuda di zaman itu. Dengan pasukan terbaik, dengan strategi terbaik dan tentunya pun berawal dari pemimpin terbaik juga.
Bagaimana bisa dikatakan tidak keren, sementara pemimpin pasukannya adalah Sultan Muhammad II. Seorang pemuda penghafal Al-Qur’an yang masih berusia 25 tahun ini, berhasil menaklukkan Konstantinopel dengan kesungguhan dan keberaniannya yang begitu menakjubkan.
Sebab ini pula lah, gelar “Al-Fatih” yang artinya “Pembuka” disematkan kepada Sultan muda yang gagah, cerdas nan tangguh ini.
Berbeda dengan zaman yang sedang kita hadapi ini. Anak muda tidak lagi disibukkan dengan ilmu, tidak lagi merisaukan kemerosotan umat, tidak lagi cenderung pada ajaran sunnah.
Pernyataannya adalah, “Iman anak muda zaman sekarang sedang tidak baik-baik saja.” Lantas, apa penyebabnya? Mari kita ulas Bersama!
Ada yang mengatakan, hancurnya peradaban dunia disebabkan karena 3 hal:
- Hancurnya keluarga
Penyebab terbesarnya adalah karena hancurnya peran seorang ibu. Jika peran ibu sudah tersingkirkan, maka hancurlah peradaban dunia. Seperti yang kita tau bahwa ibu adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya.
Tapi sayangnya, banyak sekali wanita zaman sekarang yang MALU jika disebut sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga). Bahkan mereka lebih memilih mengikuti hobi menjadi seorang wanita karir, dari pada berdiam diri di rumah, mendidik anak membentuk generasi peradaban dunia yang lebih baik lagi.
- Hancurnya Pendidikan
Peradaban dunia hancur disebabkan karena hancurnya Pendidikan. Sedangkan pendidikan itu sendiri hancur disebabkan oleh hancurnya akhlak para pelajar atau penuntut ilmu.
Mulai dari hilangnya rasa ta’zim, kurangnya adab terhadap guru, bahkan ada yang sampai berani menyakiti guru hanya karena beberapa alasan yang tidak bisa diterima sepenuhnya.
- Jatuhnya wibawa tokoh panutan
Selain hancurnya keluarga dan pendidikan menjadi penyebab hancurnya peradaban, ternyata jatuhnya wibawa tokoh panutan atau pemimpin juga menjadi salah satu penyebab.
Akibat kurangnya mempelajari ilmu, bukan hal yang diherankan lagi jika pemuda-pemudi zaman sekarang mudah menjatuhkan wibawa para pemimpin dan para pemuka agama di negeri ini. Dengan tingkahnya yang tidak ada habisnya, seperti memfitnah, menebar berita hoaks, memprovokasi orang lain, dan tindakan-tindakan yang merusak lainnya. *Hadeuh….
Jika wibawa pemimpin dan para pemuka agama saja sudah berani dijatuhkan, maka tidak ada lagi teladan yang bisa dijadikan sebagai panutan.
Negeri ini butuh pemuda-pemudi yang pikiran dan hatinya bersih. Negeri ini butuh pemimpin yang bisa memimpin sekaligus mengayomi, Negeri ini butuh orang-orang yang semangatnya tinggi bukan hanya dalam mempelajari ilmu tapi juga semangat dalam mengamalkannya.
Semoga dengan 3 hal penyebab tadi, bisa kita jadikan sebagai pelajaran kemudian memperbaiki hal-hal apa saja yang kiranya dapat mengembalikan peradaban dunia dengan generasi-generasi yang mulia.