Aula Gedung Maryam menjadi saksi antusiasme warga Maskanul Huffadz dalam menyambut kedatangan Ustadz Abdul Somad pada Rabu, 9 Maret 2022. Seluruh santri dan pengurus, baik ikhwan maupun akhwat, datang dan berkumpul di aula lebih pagi dari biasanya.
Sementara pimpinan pesantren, Ustadzah Oki Setiana Dewi, tidak dapat turut membersamai karena sedang berada di Palembang dalam agenda Safari Dakwah bersama tim MDO (Maffaz Dakwah Organizer). Suami beliau, Ory Vitrio yang akrab disapa Baba, mewakili beliau untuk mendampingi UAS selama berkunjung di Maskanul Huffadz.
Begitu tiba, Ustadz Abdul Somad disambut dengan gema sholawat dari para santri. Sebelum memberikan tausiyah, beliau ditemani guru-guru Maskanul Huffadz berkeliling kantor dan asrama. Sementara aula semakin ramai dengan kehadiran para tokoh masyarakat dan tamu undangan yang tidak sabar untuk mendengarkan ceramah beliau secara langsung. Begitu juga dengan santri dan pengajar Maffaz di berbagai cabang yang bergabung secara virtual.
Setelah mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Ustadz Ramdan Ali Mantiri, Lc., pengajar tahfidz ikhwan, memberikan kata sambutan. Singkatnya, beliau mengajak hadirin bersyukur atas kesempatan bertabarruk dengan orang saleh yang Allah pilih, sebagaimana yang diajarkan para ulama terdahulu.
Selanjutnya, dengan pembawaannya yang khas, UAS menyampaikan 3 contoh negeri dalam mempertahankan Al-Quran. Tunisia, negara-negara jajahan Uni Soviet, dan Turki, yang sama-sama diancam dampak sekularisasi ternyata mampu mempertahankan Al-Quran hingga detik ini.
Menyimpulkan ketiga contoh tersebut, UAS menyampaikan bahwa adanya ulama yang bergerak dalam pendidikan Al-Quran adalah kunci tegaknya Al-Quran di negeri ini. Dari ketiga contoh itu juga, beliau menekankan untuk tidak takut dengan pemimpin dzalim. Selama kita menolong agama Allah dengan Al-Quran ini, maka Allah akan memberikan pertolongan-Nya.
Di akhir tausiyahnya, beliau berpesan kepada para santri untuk meneruskan perjuangan sehingga Maskanul Huffadz dapat berkiprah lebih luas lagi. “Hari berganti, musim berubah, zaman bertukar, insyaallah di masa yang akan datang, di seluruh penjuru dunia ini ada Maskanul Huffadz,” tutur beliau yang diaminkan dengan semangat oleh seluruh jamaah.