Skip to main content

Kembali terdengar kabar gembira dari Maskanul Huffadz Medan. Pada Senin, 14 Maret 2022, salah satu santriwati menyelesaikan program tahfidz dalam waktu 5 bulan 14 hari. Siti Sarwini, nama lengkapnya. Santri berusia 20 tahun ini berasal dari Subulussalam, Aceh Singkil.

Ustadzah Emi, selaku musyrifah yang menerima setoran Siti, mengakui adanya kesungguhan pada diri Siti. Meskipun tergolong pemula, dengan mujahadahnya Siti dapat dengan cepat beradaptasi. Bagi Siti, pencapaian ini tentunya tak lepas dari peran musyrifah yang sudah menjadi orang tua kedua baginya.

Salah satunya membangun mindset bahwa menghafal Al-Quran itu sudah Allah mudahkan. Dengan nasihat tersebut, Siti tidak terpengaruh jika ada teman-temannya yang membicarakan kesulitan pada surat-surat tertentu.

Selain mindset yang terjaga, ada motivasi yang terus mendorong Siti dalam menghafal. Motivasi itu adalah almarhum ayahnya. Sebelum meninggal, beliau berpesan agar anak-anaknya menjadi penghafal Al-Quran. Kakaknya yang pertama kali serius mewujudkan impian sang ayah, menjadi washilah Siti masuk ke Maskanul Huffadz Medan.

Selain itu, kemudahan dalam menghafal yang Siti rasakan salah satunya adalah berkat doa sang ibu yang kini menafkahinya seorang diri dengan menjadi petani. Tak heran salah satu ayat yang berkesan bagi Siti adalah Al-Isra ayat 23. Siti berharap dengan Al-Quran ini, lisannya terjaga dan tidak pernah menyakiti hati ibunya. Dan dengan Al-Quran ini juga, insyaallah Siti kelak akan membahagiakan keduanya dengan memberikan mahkota dan jubah kemuliaan.

Memasuki gerbang murajaah menuntut perjuangan yang lebih ekstra. Salah satu upaya Siti untuk istiqomah murajaah adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti banyak mengobrol. “PEnghafal Al-Quran itu kan, sedikit bicaranya, sedikit tertawanya,” tutur Siti.

Selain Siti, ratusan santri sedang berjuang di Maskanul Huffadz. Mereka berjuang, merantau, jauh dari keluarga demi menghafalkan Al-Quran. Tidak hanya itu, setelah menyelesaikan setahun program pembelajaran, mereka akan disebar ke seluruh pelosok Indonesia untuk mengajarkan kembali ilmu yang sudah mereka dapatkan.

Maskanul Huffadz berupaya membantu lebih banyak santri yatim dan duafa di luar sana dengan memberikan beasiswa penuh. Namun lahan yang dimiliki saat ini sangat terbatas. Dengan uluran tangan sahabat semua, kita dapat wujudkan mimpi mereka bersama Maskanul Huffadz.

Salurkan donasi terbaik Sahabat melalui kitabisa.com

Leave a Reply