“Perkara yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah perkara iman,” ucap Ustadz Derry Sulaiman mengawali tausiyahnya pada Senin, malam ke-4 Ramadhan, 5 April 2022. Sementara Ustadzah Oki Setiana Dewi, pimpinan Pesantrren Tahfidz Maskanul Huffadz, berhalangan hadir untuk menyampaikan kata sambutan. Beliau sedang dalam perjalanan safari dakwah di Makassar, Sulawesi Selatan.
Ustadz Derry menjelaskan bahwa agama ini adalah amanah. Ketika ada yang meninggal dalam keadaan tidak beriman, maka yang dzalim bukan Allah melainkan orang beriman yang tidak berdakwah. Dengan kata lain, iman adalah nikmat terbesar dan cara terbaik untuk mensyukurinya adalah dengan berdakwah.
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”? (QS. Fussilat/41:33)
Dalam penyampaiannya, Ustadz Derry banyak berbagi cerita dari pengalaman beliau berdakwah hingga penjuru dunia. “Dakwah bukanlah profesi, tapi apapun profesi kita, kita wajib berdakwah,” tutur Ustadz Derry yang merupakan seorang seniman. Bahkan beliau menambahkan, “Dakwah bukan sarana mencari nafkah, dakwah adalah sarana menghabiskan uang.”
Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa dakwah ini adalah cinta. Ustadz Derry menyebutkan bahwa ada dua yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: siang hari memuji-muji Allah di hadapan manusia, malamnya memuji-muji manusia di hadapan Allah. Siang hari berkeringat untuk berdakwah, malam hari menangis meminta hidayah.
Harapannya, seluruh santri Maskanul Huffadz ini memiliki semangat yang tinggi untuk meneruskan perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam. Setelah sesi tanya jawab, Ustadz Derry Sulaiman menutup kajian dengan doa. (5/4/2022)