Skip to main content

Dikisahkan…
Pada suatu masa, ada seorang pemuda bertanya pada gurunya, “Wahai Guru, bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ini?”

Dan singkat cerita, sang guru menjawab pertanyaan pemuda tersebut dengan mengajaknya ke sebuah taman, sembari berkata, “Berjalanlah lurus di taman bunga ini, lalu petiklah bunga yang menurutmu paling indah dan jangan pernah melangkah kembali ke belakang!”

Pemuda itu pun mematuhi arahan sang guru, dan berjalan hingga ke ujung taman. Kemudian datang menemui gurunya dengan tangan hampa.

Sang guru pun langsung bertanya padanya, “Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?”

Si pemuda menjawab, “Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya, karena kupikir mungkin yang di depan ada yang lebih indah darinya. Namun saat aku telah sampai di ujung jalan, aku baru sadar bahwa yang kulihat tadi adalah yang terindah. Dan sungguh disayangkan aku tak bisa lagi kembali ke belakang.”

Mendengar jawabannya, sang guru tersenyum, seraya berkata, “Ya begitulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin kita tak akan pernah mendapatkannya. Karena sejatinya, kesempurnaan yang hakiki itu fatamorgana dan tidak pernah ada. Yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima setiap kekurangan yang kita punya.”

Pemuda itupun seketika terdiam, merenung dan menghayati pelajaran hidup yang sangat berharga dari sang guru.
Dan ketahuilah, pemuda itu tiada lain adalah seorang filsuf dan budayawan ternama, yaitu Khalil Gibran. []

Maka…
Jangan pernah engkau mencari kesempurnaan, akan tetapi sempurnakanlah apa yang telah ada padamu!

#NotesHR

Catatan ini dibagikan oleh guru kami, Ustadz Fairuz Hammurabbi, Lc. hafidzahullahu ta’ala.

Leave a Reply