MASKANULHUFFADZ.com – Tim Maffadz Dakwah Organizer membersamai Ummi Pipik dalam safari dakwah di Kota Medan selama 3 hari berturut-turut sejak 16 hingga 18 agustus 2022.
Banyak jamaah yang mengira bahwa menjadi panitia dalam kegiatan safari dakwah ini nikmat. Benar, apa yang mereka katakan itu tidak salah. Menurut sudut pandang penulis yang merupakan bagian dari tim itu sendiri, benar bahwa membersamai guru-guru dalam perjalanan dakwah itu sangat nikmat. Namun, kata nikmat di sini bukan berarti nikmat duniawi, akan tetapi nikmat karena keberkahannya.
Penulis bersaksi bahwa perjalanan dakwah itu tidak mudah, itu sebabnya mengapa dakwah ini tidak bisa bergerak jika hanya seorang diri. Maka dengan adanya tim dan panitia, dapat membantu persiapan hingga berjalan lancarnya kegiatan dakwah ini.
Selama safari dakwah di Kota Medan, tim Maffaz Dakwah Organizer berkolaborasi dengan komunitas Muslimah Hijrah Medan. Merekalah orang-orang di balik layar yang membantu kami, tim dari Jakarta. Mulai dari mencari lokasi dakwah, menebar poster, mengurus surat perizinan, hingga membantu mempersiapkan segala akomodasi yang dibutuhkan tim dan guru kita, Ummi Pipik. Tentu bukan suatu hal yang mudah, tapi berkat kelapangan hati para volunteer itu, mereka siap sedia membantu kami tanpa pamrih.
Tim dari Jakarta tiba di Bandara tepat satu hari sebelum acara dimulai, kami harus mengunjungi setiap titik untuk melakukan breifing dan memeriksa persiapan sebelum acara dimulai esok hari. Qadarullah, mobil yang akan menjemput kami pagi itu mengalami kerusakan, sehingga harus dibawa ke Bengkel. Diluar ekspetasi, lebih dari 2 jam kami menunggu di Bandara. Jangan tanya tentang bagaimana keadaan perut kami, karena yang lebih dikhawatirkan saat itu adalah kedisiplinan waktu panitia yang menunggu kedatangan kami di setiap titik.
Setelah kondisi mobil kembali normal, kami pun bergegas menuju lokasi pertama dalam keadaan belum mandi dan perut kosong. Benar dugaan kami, para panitia sudah menunggu sejak lama. Langsung saja tim kami yang bertanggung jawab sebagai kordinator lapangan mendiskusikan segala persiapan yang perlu kepada panitia yang bersangkutan.
Untuk perjalanan dakwah di Kota Medan kali ini cukup panjang, karena akan diselenggarakan di 9 titik dalam kurun waktu 3 hari. 9 titik dakwah yang dimaksud ialah, Masjid Nurul Huda Denai, Sadafa Room Raz Plaza Medan, Masjid Muttaqin Johor, Masjid Al-Falah Martubung, Masjid Al-Falaah Raya, Masjid Al-Jihad Medan, Masjid Ar-Rahman Jermal, Masjid Asy-Syahidin Deli Tua, dan Masjid Al-Hikmah Garu II.
Briefing di titik pertama, kedua, ketiga, dan keempat berjalan mulus. Namun, sampai pada titik kelima, tim harus berkejaran dengan waktu dan jarak, akhirnya kami memilih untuk membagi tim menjadi dua agar dapat nge-briefing semua lokasi dakwah tanpa khawatir akan terlambat. tepat pukul 11 malam setelah selesai semua titik dibriefing, tim baru bisa melakukan check-in hotel untuk beristirahat.
Dari yang penulis rasakan sendiri, pengalaman safari dakwah di setiap kota memang punya hal menarik dan kisah uniknya tersendiri. Mulai dari cuacanya, makanan khasnya, keunikan karakter masyarakatnya, dan yang lain-lain. Tidak jarang personil tim tertarik jilbabnya, kehilangan sendalnya, atau bahkan terjepit bagian tubuhnya karena antusias dari jamaah yang ingin berfoto dengan para pendakwah.
Berbeda dari safari dakwah di kota lainnya, pada kesempatan kali ini kita dapat merayakan kemerdekaan sembari mendakwahkan Al-Qur’an. Karena jadwal di hari kedua bertepatan pada tanggal 17 Agustus 2022. Meskipun dihimpit dengan kesibukan, para tim tidak lupa memperingati dan merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 77 itu dengan menyanyikan lagu ‘Bendera’ untuk membakar semangat selama dalam perjalanan.
Berhubung jaraknya juga masih bisa dijangkau, Ummi Pipik dan tim pun tidak lupa singgah untuk menyapa santri-santri para penghafal Al-Qur’an di Maskanul Huffadz yang terdapat 2 cabang di Kota Medan, yaitu Maskanul Huffadz Menteng Indah untuk santri ikhwan dan Maskanul Huffadz Garu II untuk santri akhwat. Terlihat sambutan yang antusias dari para santri, meskipun mereka masih disibukkan dengan tasmi akhir menuju wisuda.
MaasyaAllah, seru dan luar biasa memang perjalanan dakwah ini, lagi-lagi kalau bukan karena Allah tentu dakwah ini tidak dapat berjalan dengan mudah dan lancar sampai di titik yang terakhir. Walau cuma 3 hari singkatnya, jalinan ukhuwah terasa begitu mengikat antara tim MDO dengan panitia lokal Muslimah Hijrah Medan. Namun, sebelum kami berpisah dan berpamitan di titik terakhir untuk segera kembali ke Jakarta, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan bahwa kami pernah berjuang bersama dalam safari dakwah di Kota Medan.
Untuk warga Medan dan sekitarnya, terima kasih banyak atas sambutan dan antusiasnya, semoga Allah izinkan kami kembali berdakwah ditempat ini. Salam ukhuwah dari kami, tim Maffadz Dakwah Organizer.