BINTARO, MASKANULHUFFADZ.com – Rabu, 14 September 2022, hari ke 10 calon musyrif dan musyrifah Maskanul Huffadz menjalankan program diklat. Acara dilaksanakan dari ba‘da Shalat Isya sampai jam 22.00 di Aula Maryam. Kendatipun sudah malam, peserta tetap semangat meski sudah seharian penuh duduk mendengar materi.
Diklat dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi musyrif dan musyrifah Maskanul Huffadz sebelum dilepas mengabdi di cabang masing-masing dalam penggunaan media sosial sebagai medan dakwah.
Diklat kali ini sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya, materi yang disuguhkan sangat menarik dan milineal, para peserta diajak untuk berkreasi dengan dunia maya.
Acara tersebut mendatangkan tiga orang pemateri yang profesional dalam bidangnya masing-masing, diantaranya Ustadzah Menka menjelaskan aturan dan ketentuan admin cabang, Ustadzah Lidia membahas design grafis kususnya Canva dan Ustadzah Qomariah mengulas cara membuat caption.
Acara diklat ini sangat disambut antusias dan penuh heboh oleh peserta, terutama saat peserta diminta membuat design sendiri menggunakan Canva.
“Diklat malam ini sangat keren dan menarik, banyak ilmu baru yang didapatkan, poin pentingnya karya yang berkulitas butuh ilmu dan pengetahuan, gak asal design,” ujar Karina santri cabang Medan yang akan mengabdi sebagai musyrifah Maskanul Huffadz Bintaro.
Sementara itu, supervisor media Maskanul Huffadz Bintaro, Ustadzah Febrianti Patimah mengatakan, “Pelaksanaan diklat dengan materi media ini sangat di butuhkan oleh musyrif dan musyrifah kususnya cabang tujuannya untuk melaporkan kegiatan para santri dan sebagai pemancing donatur untuk berdonasi.”
Dalam kesempatan ini peserta juga dibekali dengan materi penulisan caption, yang dibawakan oleh Ustadzah Qomariah beliau memberikan beberapa tips yang harus diperhatikan dalam membuat caption.
“Perhatikan profil medsos dan audiens, tujuan dari caption, kalimat usahakan memancing, adakan call to action, serta jangan zhalimi pembaca dengan teks yang panjang.”
Acara diklat ini semakin sempurna dan disambut meriah dengan ratusan tepuk tangan dari peserta karena step closing yang disampaikan Ustadzah Qomariah.
“Hanya kata-kata yang jika dipenggal menjadi abadi dan kekal, maka penggallah kata-kata yang baik. Sedang yang buruk, jangan biarkan hidup barang sedetik.
Penggallah kata-kata yang baik dan bijak, warisan kepada masa depan. Kata-kata yang buruk,hapus!sebelum seseorang sempat memenggalnya karena kalau sudah begitu,kata-kata buruk itu akan memenggalmu.”
Acara diklat ini terus berlangsung untuk beberapa hari kedepan dengan materi-materi unik dan menarik lainnya. (15/9/22)