Skip to main content

maskanulhuffadz.com – Sebanyak 17 santri Maskanul Huffadz Ikhwan Cimanggis melantunkan setoran hafalan terakhir, Senin (28/11/22).

Khatmil Quran ini merupakan bagian dari agenda tahunan Maskanul Huffadz untuk seluruh santri yang mengikuti program tahfidz 30 juz. Acara kali ini dilaksanakan di pendopo asrama Maskanul Huffadz Ikhwan Cimanggis.

Meskipun santri banyak yang tidak didampingi orang tuanya namun tidak mengurangi khidmat dan harunya suasana.

Musyrif Maskanul Huffadz ikhwan Cimanggis dalam sambutannya mengumumkan akan ada 2 santri yang akan mentasmikan hafalannya 30 juz.

“Khotmil Quran merupakan awal perjuangan sesungguhnya bagi para penghafal Al-Quran, pesan kami sebagai musyrif jangan tinggalkan muraja’ah, jangan sampai berpaling dari Al-Quran walaupun disibukkan nantinya di masa pengabdian, totalitaslah dalam pengabdian, karena hakikat mengajar itu adalah belajar, dan teruslah menjadi ahlullah yang terus menebarkan Al-Quran di manapun antum berada, seperti pesannya Ustadz Ramdan Ali Mantiri, Lc : ketika Al-Quran sudah di hati maka Allah akan muliakan kita,” ujar Ustadz Ahsan Nursyam

Lebih lanjut pada khataman Quran ini dilangsungkan juga acara silaturahim antara orang tua asuh, santri dan pimpinan pondok pesantren Maskanul Huffadz, Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd.

Acara silaturahim ini sangat disambut senang oleh para santri. Rasa syukur yang luar biasa bisa dipertemukan dengan orang-orang baik yang membantu kehidupan dan pendidikan mereka selama belajar. Begitu juga dengan rang tua asuh. Mereka sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam membantu santri penghafal Al-Quran. Mereka sangat merasakan banyak kenikmatan yang diperoleh selama menjadi orang tua asuh.

“Selama saya menjadi orang tua asuh sangat banyak kenikmatan yang saya dapatkan, dari mudahnya urusan, lancarnya sekolah anak, hidup menjadi lebih aman dan nyaman, intinya rezeki makin berkah,” kata Bu Eva.

Bapak Emir, perwakilan pemilik rumah yang juga merupakan orang tua asuh, menyampaikan harapan yang sangat besar kepada para santri untuk terus mempertahankan Al-Quran untuk memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

Acara khotmil Quran dan silaturahim tersebut menjadi bukti sinergi dari berbagai pihak dalam menyukseskan cita-cita Indonesia menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Leave a Reply