maskanulhuffadz.com – Siapa yang tidak hafal ayat kursi? Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa tentu berbeda dengan makhluk.
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan juga tidak tidur. . . “ (Al-Baqarah/2: 255)
Ayat ini merupakan jawaban atas pertanyaan Yahudi kepada Nabi Musa ‘alaihisssalam. Namun pada saat itu, Al-Quran belum diturunkan. Adapun Taurat tidak memuat ayat kursi yang agung ini.
Pertanyaan Yahudi tersebut ialah, “Oh, Musa, apakah Allah tidur?”
Maka Nabi Musa meminta jawabannya langsung dari Allah subhanahu wata’ala. Itulah kelebihan Nabi Musa, dapat berkomunikasi langsung dengan Allah.
Namun jawaban Allah bukanlah ‘iya’ atau ‘tidak’. Allah tidak memberikan jawaban yang instan. Yang Allah berikan adalah instruksi.
Apa instruksinya?
Allah meminta Nabi Musa berdiri semalaman dengan dua buah gelas di masing-masing tangannya.
Coba baca lagi deh, instruksinya!
Sudah?
Oke kita lanjut!
Maka Nabi Musa menjalankan perintah tersebut. Mulanya bertahan meski mata sudah mulai berat. Mengingat ada dua gelas di tangannya, Nabi Musa bisa menahan kantuknya.
Tapi tidak lama. Meskipun kosong, mengangkat gelas lama-lama juga melelahkan. Sedangkan rasa kantuk Nabi Musa semakin tak terlawan.
Nabi Musa tidak bisa menyelesaikan perintah tersebut. Seorang nabi juga manusia normal yang butuh istirahat. Sebelum malam berakhir, Nabi Musa yang berdiri dengan gelas di tangannya pun tertidur.
PYARRRR
Dalam sekejab, gelas yang dipegangnya jatuh dan pecah berkeping-keping. Nabi Musa kembali sadar.
Allah mengutus malaikat menemui Nabi Musa. Malaikat itu berkata, “Wahai Musa, apabila Allah tidur sepersekian detik saja, maka ketujuh langit akan runtuh dan hancur lebur menimpa bumi sebagaimana gelasmu yang jatuh ke lantai.”
Subhanallah!
Dari kisah ini kita tahu, mudah bagi Allah untuk menghancurkan megahnya alam semesta ini. Tapi Allah memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri sampai waktu yang ditentukan.
Allah tidak pernah lelah dan tidak pernah tidur. Selalu sibuk mengurus kebutuhan setiap makhluk. Dan sebagai hamba-Nya yang lemah, bersyukurlah dengan terus memperbaiki diri, memaksimalkan amal kebaikan dari setiap nikmat yang Allah beri.
Sumber : Mohammad Hoblos on YouTube ILoveUAllah