Skip to main content

maskanulhuffadz.com – Sebanyak 10 orang pengurus Pesantren Tahfidz Maskanul Huffadz diterjunkan ke lokasi pengungsian Cianjur, Rabu lalu (7/12). Selain menyalurkan donasi dari para dermawan, mereka juga memberikan trauma-healing kepada anak-anak yang terdampak.

Proses penyaluran ini dibantu rekan-rekan relawan dari Sinergi Foundation. Dalam dua hari kunjungan, tim Maskanul Huffadz menyambangi total 4 titik di antaranya Gasol, Kampung Gombong, Rancapicung, dan Cipanas. Dengan total donasi terkumpul Rp20.551.372, Maskanul Huffadz menyalurkan 475kg beras dan 154 paket alat tulis.

Menurut keterangan salah satu korban di Kampung Munjul Desa Gaspol, Nining Yuningsih (38), bantuan dari pemerintah sampai pada hari kedua pasca gempa. Sebanyak 52 KK yang awalnya mengungsi di lahan peternakan lele miliknya kini sudah berpindah ke halaman rumah masing-masing.

Namun tidak berlaku di titik lainnya. Kepada redaksi, Silvia Sri Rahmatillah (22), salah satu tim yang bertugas, menyampaikan bahwa korban kekurangan lahan untuk membangun tenda. Bahkan di Kampung Gombong, mereka mendapati masyarakat mendirikan tenda di atas kuburan. Selain tidak nyaman, kondisi berdesak-desakan di lahan yang tersedia mengancam kesehatan para korban.

Selagi menunggu rumah mereka kembali dibangun, pemerintah terus mengirimkan bantuan kesehatan baik berupa obat-obatan maupun tenaga medis.

Selain itu, gempa juga berdampak pada pendidikan. Gedung-gedung sekolah mengalami kerusakan parah. Tim Maskanul Huffadz memberikan trauma-healing, menghibur anak-anak yang belum bisa belajar ke sekolah seperti biasa.

Anak-anak dan masyarakat merasa bahagia dan terbantu dengan Kehadiran Maskanul Huffadz, salah satunya adalah Rumah Tahfidz Yabunayya Bani Zein yang berlokasi di daerah Lokewang desa Gasol. 

“Kondisi rumah tahfidz pada saat terjadinya gempa dalam keadaan kosong sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Namun gempa mengakibatkan bangunan runtuh dan hancur. Untuk sementara pihak rumah tahfidz memanfaatkan tenda bantuan sebagai alternatif tempat belajar,” ujar Syifa (32), pengajar di Rumah Tahfidz Yabunayya Bani Zein.

Dengan kehadiran pengajar dari Maskanul Huffadz dan bantuan alat tulis, diharapkan anak-anak tetap semangat dalam belajar sambil menunggu keadaan kembali pulih. ***

Leave a Reply