maskanulhuffadz.com – Baru-baru ini viral lagu Mahalini berjudul Sial. Warganet hanyut dengan lirik yang relate dengan kisah mereka yang dalam hal ini adalah percintaan. Sial yang diangkat Mahalini dalam lagu tersebut adalah mencintai laki-laki yang seolah juga mencintai padahal tidak.
Sebagai muslim yang baik, tidak seharusnya kita langsung mengikuti trend secara buta. Kita memiliki pedoman dan panutan, maka pastikan kita hanya mengikuti sesuatu yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an maupun sunnah.
Sial diartikan sebagai keadaan tidak beruntung, atau tidak diinginkan. Seringkali kita ucapkan ketika terjebak macet, kehujanan, baterai habis, dan sebagainya. Namun bukankah segala sesuatu yang terjadi merupakan atas izin Allah? Bukankah dengan berkata sial berarti- secara tidak langsung-kita tidak menerima takdir Allah?
Sedangkan di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (An-Nisa/4: 79)
Dan ketika manusia ditimpa bencana yang diakibatkan kesalahannya sendiri yang dianggapnya kesialan, sebenarnya diizinkan Allah terjadi untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Kalau manusia sabar menerima keadaan tersebut, maka baginya pahala. Bahkan sakit yang manusia rasakan menjadi penggugur dosanya. Sementara hal sebaliknya yang dia harapkan bisa jadi keburukan.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya pada yang ditakdirkan (al–maqdur, artinya manusia atau makhluk yang merasakan jelek). Takdir jika dilihat dari perbuatan Allah, semua takdir itu baik. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, ‘Kejelekan tidak disandarkan kepada-Mu.’ Jadi, takdir Allah itu selamanya tidak ada yang jelek. Karena ketetapan takdir itu ada karena rahmat dan hikmah. Kejelekan murni itu hanya muncul dari pelaku kejelekan. Sedangkan Allah itu hanya berbuat baik saja selama-lamanya.” (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hlm. 88)
Maka sejatinya seburuk apapun keadaan yang kita alami, tidak ada alasan untuk mencelanya dengan kata sial. Rasulullah mengajarkan, “Dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah ‘Qadarullah wa maa syaa’a fa’al, ‘Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.” (HR. Muslim).
Dan apabila kita melihat atau merasa sesuatu yang tidak disenangi maka hendaklah mengucapkan : “Allaahumma laa ya’tii bii hasanaati illaa anta walaa yadfa’us sayyiaati illaa anta walaa haula walaa quwwata illaa bika”. (Ya Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau dan tidak ada yang dapat menghindarkan bahaya kecuali Engkau, tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali atas pertolongan-Mu).” (HR. Abu Daud)
Manusia sendiri-di dalam Al-Qur’an dijelaskan-memiliki sifat suka mengeluh. Dengan demikian, tidak mudah untuk bisa mencari hikmah di balik keadaan buruk. Karena tidak mudah itulah, Rasulullah takjub kepada mereka yang bisa.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجِبْتُ لِلْمُؤْمِنِ، إِنَّ اللهَ لاَ يَقْضِي لِلْمُؤْمِنِ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ
“Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya.” (HR. Ahmad, 3:117. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Semoga kita termasuk salah satunya. Aamiin. Share artikel ini jika bermanfaat!
Sumber https://rumaysho.com/28668-semua-takdir-itu-baik.html
Sumber https://rumaysho.com/28668-semua-takdir-itu-baik.html