maskanulhuffadz.com – Bulan Ramadhan 2023 beberapa hari lagi akan tiba, bulan yang penuh keberkahan dan ampunan.
Tentu sangat rugi jika bulan Ramadhan hanya dibiarkan berlalu tanpa dibarengi amalan-amalan wajib dan sunnah lainnya.
Bagi umat Islam Ramadhan adalah momennya untuk memperbanyak amalan, dan terkadang tidak jarang dengan semangat beribadah masyarakat rela membuat ribuan alasan untuk beramal, seperti mengikuti tradisi yang berkedok islami, tanpa mempelajari dan mencari ilmu tentang amalan tersebut, menggunakan hadits dhaif sebagai dalil, bahkan menjadikan hadits palsu sebagai rujukan dan tuntunan.
Dalam buku Teuku Khairul Fazli, Lc berjudul “Hadits-Hadits Dhaif Seputar Ramadhan” menjelaskan beberapa hadits dhaif bahkan palsu yang kerap dikaitkan dengan bulan Ramadhan, diantaranya:
- Ramadhan diawali rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka
أوله رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار
Artinya: Dari Sallan bin Sawwat, Maslamah bin Al-Shat, Az-Zuhari, Abu Salamah, Abu Hurairah: Permulaan bulan Ramadhan itu rahmat, pertengahannya maghfirah, dan penghabisannya merupakan pembebasan dari api neraka (HR. Al-‘Uqaili, Ibn ‘Adiy al Khatab al Baghdad, Ad-Dailami).
Hadits ini sudah lumrah kita dengar di ceramah-ceramah ustadz di awal malam Ramadhan, dengan semangat mereka menyorakkan kepada para Jamaah untuk beramal dengan hadits ini.
Padahal hadits ini statusnya dhaif (lemah), bahkan beberapa ulama memasukkannya pada hadits maudhu’ (palsu).
Menurut As-Suyuthi status hadits ini lemah sedangkan menurut syaikh Muhammad Nashiruddin al-bani hadits ini berstatus mungkar, yaitu hadits yang dalam sanadnya terdapat perawi yang pernah melakukan kesalahan parah, pelupa, dan seorang yang bermaksiat. Mereka adalah Sallam bin Sawwat dan Maslamah bin Al-Shath.
- Ramadhan setahun penuh
لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِي رمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمَتِي أَنْ يَكُوْنَ رَمَضَنَا السَّنَّةَ كُلَّهَا، إِنَّ الْجَنَّةَ لَتُزَيَّنَ لِرَمَضَانَ مِنْ رَأْسِ الْحَوْلِ إِلَى الْحَوْلِ
Artinya: Seandainya umatku mengetahui keutamaan di bulan Ramadhan, maka sungguh mereka akan berharap setahun penuh Ramadhan (HR.Ibnu Khuzaimah)
Derajat hadits ini palsu disebabkan karena rawi yang bernama Jarir bin Ayyub Al- Bajali merupakan seorang pemalsu hadits, matruk (seorang yang kesehariannya pendusta) dan mungkar.
- Tidurnya orang yang berpuasa
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْر
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya mustajab, dan amalannya diterima” (HR. Imam al-Baihaqi)
Dalam hadits ini Imam Al-Baihaqi memberikan komentar, menurutnya hadits ini termasuk palsu karena ada perawi Ma’ruf bin hasan dan Sulaiman bin Amr an-Nakha’I yang merupakan perawi yang lebih dhaif dari ma’ruf bahkan seorang pendusta dan pemalsuan hadits.
- Ramadhan tergantung zakat fitrah
صَوْم شهر رَمَضَان مُعَلّق بَين السَّمَاء وَالْأَرْض وَلَا يرفع إِلَّا بِزَكَاة الْفطر
Artinya: “Ibadah bulan Ramadhan itu tergantung antara langit dan bumi, dan tidak akan diangkat kepada Allah kecuali dengan mengeluarkan zakat Fitrah”
Hadits ini berstatus palsu karena berdasar pada pendapat ulama bahwa terdapat perawi bernama Muhammad Bin `Ubaid al-Bashr yang tidak dikenal identitasnya.
Inilah beberapa hadits palsu yang merajalela dikalangan masyarakat yang dijadikan hujjah.
Yuk, jadikan ibadah Ramadhan 2023 ini menjadi lebih baik dan berkualitas dengan berhujjah pada dalil yang shahih sesuai tuntunan yang diajarkan rasulullah.