Skip to main content

maskanulhuffadz.comMemasuki hari ke tiga di Ramadhan 1444 H, Ustadz Syamsuddin Nur Makka yang populer dipanggil Ustadz Syam hadir mengunjungi Pesantren Maskanul Huffadz sebagai narasumber kajian islami ba‘da tarawih (24/3).

Pada kesempatan itu, Ustadz Syam dalam tausiyahnya menyampaikan beberapa rahasia tentang seorang sahabat Rasul yang dijuluki dengan nama Faqihul Ashr (orang yang paling pandai memahami agama di masanya).

Sahabat Rasul tersebut ialah Ibnu Abbas yaitu seorang sahabat sekaligus sepupunya Rasulullah, yang dikaruniai banyak ilmu pengetahuan, sehingga banyak hadis yang diriwayatkannya.

Saking cerdasnya Ibnu Abbas para sahabat bertanya tentang cara dia bisa mendapatkan ilmu.

Lebih lanjut, Ustadz Syam membongkar secara transparan kepada seluruh jamaah bahwa Ibnu Abbas ternyata memiliki tiga rahasia utama saat belajar.

Pertama lisan yang selalu bertanya (Bilisanin Saul), Sufian Assauri pernah masuk kampung untuk memberi nasehat, setelah membaca salam dia langsung mengutarakan siapa yang ingin bertanya, lantaran tidak ada jamaah yang mengajukan pertanyaan dia langsung menutup kajian dan pulang.

Para sahabat bertanya, kenapa engkau tidak melanjutkan kajIan?

Sufiyan menjawab, “orang kampung itu sudah pintar semua, sehingga tidak ada yang mau bertanya tentang agama.”

Bagi seorang santri suatu kewajiban baginya bertanya dalam ilmu, agar cakrawala pengetahuan bissa terbuka baginya.

Namun, dalam bertnaya juga harus memperhatikan syarat, salah satunya bertanyalah pada seorang ahli ilmu yang takut kepada Allah.

Kedua, Hati yang faham (Qalbin Akul), ilmu itu tidak tergantung hanya pada yang memberikan ilmu tetapi di kadar sesuai yang menerimanya, sehingga hati penerima tersebut harus dibuka baru ilmu bisa masuk, seperti misalnya memasukkan air kedalam gelas yan tertutup. Agar air masuk maka harus dibuka penutupnya.

Ketiga, ada harta yang dikeluarkan (wakafin bazul), sebagai pengembara ilmu tidak elok dipandang jika pelit membelanjakan harta untuk membeli kebutuhan mendapatkan ilmu. Karna dengan sikap pelit itu akan berakibat pada kesengsaraan dan kerugian.

sebagai santri diharapkan bisa mencapai 3 rahasia ini, agar bisa menjadi sebagai pembelajar yang baik dan berhasil seperti Ibnu Abbas.

Leave a Reply