maskanulhuffadz.com – Ramadhan ke 7 Umma Oki Setiana Dewi kembali menghadirkan tokoh-tokoh nasional ke pesantrennya (29/3).
Kali ini tokoh yang dihadirkan ialah seorang pendakwah sekaligus produser film Ustadz Erick Yusuf. Namanya kini dikenal sebagai wakil seni Budaya MUI, dalam setiap dakwahnya ia selalu menyelipkan metoda dakwah kreatif.
Ustadz Erick sudah banyak memproduksi film-film islami di Indonesia, diantaranya Hayya, 212 The Power Of Love, Kun Ana Wa Anta, dan sekarang tengah merilis jomblo fisabilillah.
Selain memberikan materi ceramah misi kunjungan Ustadz Erick Yusuf ke Maskanul Huffadz ialah mengajak jamaah membuka mata tentang perang pemikiran yang digencarkan di media sosial.
“Childfree salah satunya, istilah yang baru-baru ini booming di dunia maya, suatu konsep dimana pasangan yang sudah menikah memilih untuk tidak memiliki atau membesarkan anak, konsep ini berlawanan dengan konsep islam, sedangkan secara biologis mengakibatkan hilangnya generasi lanjutan,” ujar Ustadz Erick
Jika konsep ini terus beredar di masyarakat tentunya akan banyak generasi-generasi muda yang memutuskan tidak memiliki keturunan dan fokus mengejar karir, sehingga saat usia mereka sudah menua tidak ada lagi generasi lanjutan, dan berdampak pada keberlangsungan tatanan kehidupan baik sosial, politik, hukum terutama agama.
Perang pemikiran ini juga merambas dalam dunia perfilman, saat ini anak-anak seolah kehilangan film sesuai usianya, mereka disuguhkan tayangan-tayangan tidak bermanfaat, menumbuhkan rasa takut, percintaan usia dini hingga hubungan terlarang.
“Inilah tugas penting bagi santri penghafal Quran, mereka harus bisa mendakwahkan Al-Quran melalui media sosial, seperti menjadi sutradara, aktor, produser dan lini lainnya, agar peminat konten-konten unfaedah tersebut bisa teralihkan,” ujar Ustadz Erick lebih lanjut
Harapannya dengan kehadiran Ustadz Erick Yusuf di Maskanul HUffadz menambah semangat santri dan pengurus untuk terus menggencarkan dakwah digital, sehingga terlahir konten-konten islami terutama film dari ide dan hasil cipta tangan mereka sendiri (1/4)