MASKANULHUFFADZ.COM – Satu tahun masa pembelajaran menjadi momen penting bagi santri Maskanul Huffadz Batam, salah satu rangkaian kegiatan dalam mengakhiri program pembelajaran tersebut yaitu rihlah. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, mulai dari Ahad, 27 Agustus sampai Senin, 28 Agustus 2023.
Peserta rihlah yang bergabung dalam kegiatan ini berjumlah 65 orang terdiri dari 33 orang santri akhwat, 15 santri ikhwan, 12 pengurus akhwat, dan 5 pengurus ikhwan. Adapun destinasi wisata yang dikunjungi terdapat 4 lokasi di antaranya Pulau Bintan, Pantai Lagoi, Perkemahan Poyotomo Bintan, dan Gunung Bintan Besar. Lebih lanjut akses yang digunakan peserta rihlah menggunakan transportasi 2 unit Bus Pariwisata.
Kebahagiaan tampak dari wajah seluruh peserta rihlah, meskipun berlangsung sangat singkat namun tidak mengurangi semangat pengurus dan santri untuk menikmati keindahan alam pulau Bintan.
Kegiatan rihlah ini dikemas tidak hanya sekedar seru-seruan, namun lebih memprioritaskan pada unsur kekeluargaan, dalam rangkaian kegiatan yang dilakukan pengurus dan santri dibimbing untuk penguatan ruhiyah dan ukhuwah.
Hari pertama, peserta rihlah terlebih dahulu mengunjungi pantai Lagoi yaitu wisata laut yang terkenal dengan pasir putih yang bersih dan indah. Kegiatan yang dilakukan di sana makan siang, sholat dzuhur, pembukaan, dan game ringan.
Pada malam harinya kegiatan tetap dilanjutkan dengan shalat berjamaah, makan malam bersama, tukar kado, bakar-bakar jagung, dan dilengkapi dengan atraksi mematahkan bata dengan tangan serta sembur api.
Hari kedua, diawali dengan tahajud jama‘i, shalat subuh, senam bersama, lomba yel-yel, dan pada siang harinya rombongan mulai mendaki ke gunung Bintan, menuju lokasi perkemahan untuk bersih-bersih dan makan siang, sore harinya rombongan bergerak ke pelabuhan untuk kembali pulang.
Dibalik kebahagiaan tersebut, kegiatan rihlah ini juga diwarnai dengan rasa cemas, karena dalam perjalanan mengunjungi destinasi, rombongan terkendala dengan bus yang mogok disebabkan hujan lebat, sehingga perjalanan mengalami keterlambatan sampai ke pelabuhan. Selain itu rombongan juga dihadapkan dengan kondisi santri yang harus dilarikan ke IGD karena mendadak sesak nafas dan pingsan.
Semoga dengan diadakannya kegiatan rihlah ini, dapat menjadi wasilah dalam memperkuat ukhuwah serta menambah kesolidan antar sesama.