Sejarah Baru, Usia 8 tahun Santri Maskanul Huffadz Hafidz 30 Juz, Ini Amalan Orang Tuanya

MASKANULHUFFADZ.COM – Memasuki usia 8 tahun Rafani Sakhi berhasil menyetorkan hafalan 30 juz Al-Quran selama 18 bulan, santri asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara tersebut mulai menghafal Al-Quran sejak April 2022, dan berhasil merampungkan hafalannya tepat pada Rabu (6/9) dalam program belajar Maskanul Huffadz Quran Online (QO).

Program Maskanul Huffadz Quran Online (QO) merupakan satu di antara program Bimbingan Luar Maskan (BILMAS) yang dikhususkan untuk santri dari usia 8 tahun sampai tidak terbatas. Adapun program belajar yang disuguhkan di antaranya belajar membaca Al-Quran, tahfidz Al-Quran, dan murajaah hafalan.

Gemuruh tepuk tangan mengapresiasi atas pencapaian Sakhi, pada usia yang terbilang muda ia berhasil menyetorkan hafalan secara lancar dalam waktu yang terukur singkat, tidak hanya itu Sakhi juga berhasil mentasmikan hafalannya sebanyak 5 juz.

Meskipun Shaki hidup dan tumbuh di daerah berjulukan surga nyata bawah laut di pusat segitiga karang dunia, namun perjuangan Shaki dalam belajar Al-Quran patut diajukan jempol, kesulitan akses transportasi dan susah sinyal menjadi permasalahan mendasar baginya dalam belajar.

Namun, berkat semangat dan dorongan dari orang tua Shaki akhirnya bisa menuntaskan problema belajarnya, rasa bangga ini terus dilontarkan Ayah dan Ibunya terutama saat Shaki berhasil menjawab tes tiga soal acak hafalan yang diberikan penguji.

Kesuksesan Shaki dalam menghafal tidak terlepas dari peran besar dari kedua orang tua, dalam acara khataman tersebut Ayah dan Ibu Shaki menyampaikan beberapa upaya yang dilakukan, satu di antaranya mengerjakan amalan sebagai bentuk ikhtiar mereka dalam kelancaran Shaki dalam belajar.

“Memenuhi amanah sebagai dokter pengabdian, ikhlas meninggalkan keluarga dan kenyamanan hidup, kami jalani sejak 8 tahun sebagai bentuk mengabdi pada negeri, kesulitan akses transportasi, dan susah sinyal di tempat terpencil, mungkin ini yang menjadi wasilah kemudahan Shaki dalam menghafal dan belajar Al-Quran,” ujar Ayahnya.

Dibalik kesuksesan seorang anak terdapat doa mustajab dari seorang ibu, demikianlah amalan unggulan yang dikerjakan Ibu Shaki.

“Meskipun lelah seharian bekerja, saya selalu menyempatkan diri untuk mendoakan kedua anak saya sebelum tidur, walaupun kami bukan berlatar belakang dari nilai-nilai keislaman yang kental, namun saya mencoba mengikuti arahan ulama, yang menurut saya itu baik dilakukan, saya selalu mendoakan Shaki di kepalanya dengan bacaan Surah Al Fatihah, Al-Qadr Ar-Rahman, Ayat Qursy, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan bacaan surah Al-Insyirah serta Al-fatihah pada bagian dadanya, dengan harapan ayat-ayat yang saya bacaan tersebut memberikan keselamatan dan kemudahan bagi Shaki dalam menjalankan hidup terutama dalam proses belajar.” 

Kisah kesuksesan Shaki dalam menghafal Al-Quran, adalah bukti besarnya pengaruh yang diberikan dari peran orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anaknya, orang tua yang berperan aktif dalam mendidik akan menghasilkan anak yang berkualitas.