MASKANULHUFFADZ.COM – Pesantren Maskanul Huffadz kembali mengepakkan sayap. Pada tahun ajaran 2023-2024 ini Maskanul Huffadz kembali membuka program baru PDQ (Pengkaderan Da‘i Quran). Rabu, 27 September kemarin tim PSB (Penerimaan Santri Baru), beserta para musyrifah disibukkan dengan penyambutan 66 orang santri baru dari berbagai daerah di Indonesia.
Program belajar Maskanul Huffadz PDQ ini merupakan program dengan waktu belajar 2 tahun, adapun program yang diberikan tidak hanya terfokus menghafalkan Al-Quran, program ini terbagi dalam 4 semester dengan target dan capaian yang berbeda, pada semester pertama ini Maskanul Huffadz membekali para santri dengan kemampuan bahasa Arab, tahsin, talaqqi 30 juz, mengkaji kitab Tuhfatul Athfal, dan meningkatkan pengetahuan tentang materi Sirah Nabawiyah.
Pada semester kedua, santri dituntun untuk merambah pada ranah tahfidz dengan target hafalan 15 juz pertama, serta didukung dengan dirosah islamiyah kitab Ta‘lim Muta‘alim dan Ulumul Quran. Pada semester tiga santri berfokus pada tahfidz 15 juz kedua dan penguasaan ilmu tafsir. Pada akhir program, kegiatan dipusatkan untuk pemutqinan hafalan, serta tambahan wawasan keilmuan fiqih, aqidah, kitab At-Tibyan, hadis dan dakwah.
Adapun target yang diharapkan dari program ini, santri mampu menghafal 30 juz Al-Quran, mutqin 10 juz dengan standar bacaan sesuai ilmu tajwid, menguasai bahasa Arab secara lisan dan literasi, memiliki pemahaman dirasah islamiyah, serta beraqidah yang lurus, berakhlakul karimah dan berjiwa leadership.
Dalam kesempatan tersebut Umma Dr.Oki Setiana Dewi,S.Hum.,M.Pd sebagai pimpinan Pesantren sangat bahagia pada tahun ini dapat menggandeng program baru, dalam sambutan yang penuh makna, beliau menekankan pentingnya hidup bersama Al-Quran, meyakinkan santri untuk terus bersyukur dengan jalan yang sudah dipilihkan Allah, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini. Sebagai wujud syukur maka bersungguh-sungguhlah dalam belajar dan menghafalkan Al-Quran, jangan sia-siakan perjuangan karena ada orang tua yang menunggu kesuksesan kalian.
Selain itu, dalam mendukung kesuksesan santri dalam belajar, Syaikh Ahmad Abdul Aziz dalam kesempatan tersebut juga memberikan motivasi kepada seluruh santri. Dalam wejangannya Syaikh berkata, “Jalan yang sudah kalian pilih ini adalah jalan yang sudah Allah dan Rasulnya ridho, maka bersungguh-sungguhlah, karena ini adalah salah satu wasilah menuju jannahnya. Banyak kemuliaan yang akan Allah berikan kepada kalian, orang yang menghafal Al-Quran itu akan dilindungi langsung oleh sayap-sayapnya malaikat, bumi dan langit ikut beristighfar untuknya, mereka seperti bulan yang bersinar paling terang di antara bintang-bintang di kegelapan malam, serta seorang penghafal Al-Quran itu seperti walinya Allah di bumi.”
Suasana haru pun terasa ketika perwakilan orang tua santri melakukan simbolisasi serah terima santri dengan pihak pesantren. Mereka menyampaikan kegembiraan dan harapan besar dalam memasukkan anak-anak mereka ke pesantren ini. Dengan harapan agar pesantren menjadi jalan menuju kesuksesan dan kehidupan yang baik bagi anak-anak mereka di masa depan.
Tercatat bahwa santri baru yang bergabung di pesantren ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain dari pulau Jawa, terdapat pula santri baru yang berasal dari Aceh, Sumatera bahkan Papua. Hal ini menunjukkan reputasi pesantren Maskanul Huffadz yang mampu menarik minat para santri dari berbagai wilayah.
Iklima asal Aceh, termotivasi bergabung di Maskanul Huffadz karena keinginannya untuk berkembang dan mengubah pola pikir agar lebih maju, karena rata-rata anak muda seusianya tidak mau merantau, dan terjebak dengan zona nyaman.
Zahra Afifah Putri Sinaga asal Papua, ia sudah berangkat sejak 3 bulan sebelum pembelajaran dimulai. Keinginannya tersebut termotivasi dari keinginan mewujudkan cita-cita orang tua, umminya berpesan ingin jadi apapun kamu di masa depan yang terpenting dahulukan Al-Quran.
Acara silaturahmi dan serah terima santri baru ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi para santri baru untuk meniti perjalanan pendidikan di Maskanul Huffadz. Dengan dukungan penuh dari pimpinan pondok, para musyrif dan musyrifah, serta peran orang tua, harapannya para santri dapat tumbuh menjadi insan yang berkualitas, berakhlak mulia, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi agama, bangsa, dan masyarakat.