MASKANULHUFFADZ.COM – Selama 7 tahun berdedikasi dalam dunia pendidikan, Pesantren Maskanul Huffadz pada hari Senin, 23 Oktober 2023 kemarin kembali gelar peringatan Hari Santri ke-78 tahun.
Peringatan Hari Santri merupakan bentuk langkah jihad santri dalam menjayakan negeri. Momentum ini bertujuan untuk meningkatkan peran santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan yang akan menjadi motor penggerak kemajuan negeri.
Pada momentum kali ini, Pesantren Maskanul Huffadz menggelar peringatan Hari Santri bersamaan dengan wisuda akbar santri Maskanul Huffadz Lil Lughah. Pada periode wisuda ke-4 ini Maskanul Huffadz Lil Lughah berhasil menghantarkan 9 orang santri terbaiknya. Mereka tidak hanya berasal dari Indonesia, namun pada tahun ini Maskanul Huffadz Lil Lughah juga menggandeng santri dari negeri jiran Malaysia.
Rasa bahagia dan bangga nampak dari wajah para santri dan orang tua yang hadir dalam prosesi wisuda tahun ini. Setelah 6 bulan berjuang akhirnya mereka dapat meningkatkan skill berbahasa Arabnya. Salah satunya penuturan dari Bapak Sunarjo J Miolo (Gorontalo) orang tua santri dari Reina Rifda Rihhadatul’aisy Miolo.
“Sebagai orang tua sangat bangga melihat anak saya bisa tampil dengan percaya diri, untuk pertama kalinya tanpa ada basic sedikit pun, kini ia mempunyai peningkatan kemampuan berbahasa Arab dengan baik. Program seperti ini menjadi daya beda dengan pesantren lain. Santri tidak hanya fokus menghafalkan Alquran tetapi juga dibekali kemampuan berbahasa Arab. Harapannya program ini bisa berkembang di seluruh Indonesia, sehingga generasi muda juga bisa memahami bahasa Arab tanpa harus jauh belajar.”
Baca Juga : Penerimaan Santri Baru Maskanul Huffadz Lil Lughah Angkatan IV
Sejalan dengan itu, santri atas nama Jumdaini asal Malaysia juga mengutarakan rasa bahagianya bisa belajar di Maskanul Huffadz Lil Lughah. Menurutnya program ini sangat mendukung bagi para pemula yang ingin belajar bahasa Arab.
Selama belajar Jumdani sangat terkesan karena para musyrifah membimbing dengan sangat baik. Yang menjadi daya beda dengan program lain adalah seluruh santri dan musyrifah wajib 24 jam berbahasa Arab dan bagi yang melanggar dikenakan sanksi. Hal ini yang membuat para santri harus bersungguh-sungguh dan serius dalam belajar.
Pada akhir ulasannya, Jumdaini juga berharap Maskanul Huffadz Lil Lughah bisa berkembang dan membuat cabang di berbagai negara, agar banyak masyarakat yang bisa mendapat manfaat dari program ini.
Lebih lanjut, pada wisuda periode ke-4 ini banyak pentas seni yang disuguhkan, tidak hanya kreatif tetapi juga penuh inovatif. Wisuda tersebut dimeriahkan oleh penampilan dari seluruh santri se-Jabodetabek, santri Al-Athfal, dan PaudQu Maffadz.
Adapun pentas seni tersebut di antaranya Penampilan Kreasi Palestina dari Santri PaudQu, Corel Speaking dari santri PDQ Pusat Bintaro, Musikalisasi Puisi dari santri An Nahl, Drama Kabaret dari santri Delatinos, Puisi Berantai dari santri Cijeruk, dan Nasyid dari santri MRBJ.
Ummi Della Ardila Sofia sebagai Direktur Kepesantrenan juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para santri yang tampil pada malam tersebut. Menurutnya peringatan Hari Santri ini momen yang membahagiakan karena selama membersamai santri banyak sekali ilmu dan pelajaran yang dapat diambil. Dari santri kita belajar ikhlas, sabar dan tangguh, kegiatan seperti ini merupakan bentuk apresiasi terhadap perjuangan para santri dalam membangun negeri.
Terakhir, sebelum menutup tanggapannya dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Ummi Della berpesan kepada seluruh santri di Indonesia terutama santri Maskanul Huffadz, untuk terus menebar manfaat sebanyak-banyaknya dan fokus dengan apa yang sudah diniatkan.