MASKANULHUFFADZ.COM – Satu di antara 16 santri Maskanul Huffadz Jambi atas nama Diaul Fitriani (21) asal Lombok, telah menuntaskan hafalan Qurannya 30 Juz sebagai khatimin pertama, pada Rabu, 6 Desember 2023 pukul 08.30 WIB.
Santri di bawah asuhan Ustadzah Lisa Ayu Lestari ini berhasil menyelesaikan hafalannya selama 1 bulan 6 hari dalam program Beasiswa Mutqin 1 tahun. Selama menyelesaikan hafalannya santri yang akrab disapa Diaul ini menggunakan metode tafahum dalam proses menghafalnya. Sebelum bergabung menjadi santri di Maskanul Huffadz Jambi anak kedua dari tiga bersaudara ini merupakan salah satu Mahasiswa semester 5 di International University Of Africa, Sudan Jurusan Sejarah.
Selain itu, berkat metode yang digunakannya tersebut Diaul yang notabene dulunya merupakan alumni dari salah satu Pondok Pesantren di Lombok berhasil memutqinkan hafalannya 10 Juz Al-Quran. Lebih lanjut, dengan bermodalkan hafalannya tersebut Diaul menjadi santri yang mumpuni dalam bidang Tahfidzul Quran.
Tidak diragukan lagi, Diaul sudah berhasil memenangkan perlombaan bidang Al-Quran seperti MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur’an) dan Tahfidz hingga kancah Internasional. Dalam riwayat prestasinya Diaul pernah memenangkan perlombaan Hafidz dan MHQ tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Serta menyabet Juara 1, 2, dan 3 secara berterusan. Dan yang sangat membanggakan, Diaul juga pernah merebut juara 1 pada perlombaan Hifdzil Quran tingkat Internasional di Sudan kategori 15 Juz yang diselenggarakan oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia). Tidak hanya itu, prestasi Diaul semakin lengkap dengan keberhasilannya merebut kejuaraan dalam perlombaan bidang Pidato dan Olimpiade Akademik lainnya.
Lebih lanjut, Diaul merupakan santri berprestasi, selama berkuliah di Sudan Diaul memperoleh Beasiswa dan bantuan kuliah dari Mudir Pondoknya. Namun, karena terkendala oleh konflik yang terjadi di Sudan, pada 15 April 2023 yang memakan korban hingga 10.000 orang dan 12.000 orang terluka. Sehingga seluruh Mahasiswa Indonesia harus dipulangkan. Akibat perang tersebut, membuat Diaul merasa trauma sehingga ia memutuskan untuk menenangkan diri dengan memutqinkan hafalan 30 Juz Al-Quran serta bisa hidup dalam lingkungan Al-Quran.
Berdasarkan kisah Diaul ini, terbukti bahwa Maskanul Huffadz merupakan Pesantren yang sangat memperhatikan kualitas santrinya. Pesantren yang tidak hanya mengedepankan kuantitas peserta didik namun juga menyelisik santri-santri yang berprestasi.
Baca Juga: Santri Maskanul Huffadz dapat Beasiswa Kuliah