MASKANULHUFFADZ.COM – Santri Maskanul Huffadz Cabang Palembang berhasil khatam pertama atas nama Syafira Aulia Rahma (20) pada Kamis, 14 Desember 2023 pukul 08.02 WIB. Santri asal Pemalang, Jawa Tengah ini merupakan khatamin pertama dari 17 santri.
Pencapain tersebut merupakan kabar baik bagi seluruh keluarga Maskanul Huffadz terutama cabang Palembang. Menjadi salah satu cabang baru pada tahun ajaran 2023 ini tentunya menjadi gold yang sangat membanggakan.
Dibawah binaan Ustadzah Qalbi Marhamah, santri yang akrab disapa Fira ini mampu menuntaskan setoran terakhirnya dalam durasi belajar 1 bulan 14 hari dengan menggunakan metode Tikrar.
Fitriyah selaku Ibu dari Fira sangat bangga dan terharu dengan pencapaian ini, “Alhamdulillah, sangat bersyukur Fira bisa menuntaskan hafalannya sesuai dengan target yang dibuatnya,” katanya.
Anak keempat dari lima bersaudara ini adalah santri yang sangat rajin, dan istiqomah. Tidak dipungkiri, pencapaiannya bisa mengkhatamkan 30 juz bisa dilaluinya dalam waktu yang singkat.
Berdasarkan penjelasan dari Ustadzah Qalbi Marhamah selaku Musyrifah yang menerima setorannya mengungkapkan, Fira adalah santri yang patut dicontoh. Santri yang penuh semangat, rajin, dan taat beribadah. Serta yang paling mengesankan darinya Fira mempunyai amalan spesial dalam kesehariannya.
Baca Juga: 25 Hari Ikut Program Menghafal Santri Ichwan MRBJ Selesaikan Setoran Terakhir
“Selama menerima setoran Fira, saya menemukan keunikan dalam dirinya yang jarang ditemukan dari para santri. Fira memiliki ketauhidan yang luar biasa, keyakinannya menjadikan Allah menjadi satu-satunya penolong sangat ditunjukkannya. Hal ini dibuktikannya saat saya memberikan target tinggi kepadanya, namun respons-nya sangat positif dalam menanggapi. Keyakinannya pada pertolongan Allah terbukti, dalam sehari Fira bisa menyetorkan 11 halaman sampai 2 juz,” sahut Ustadzah Qalbi.
Sementara itu, prestasi yang luar biasa ini merupakan hasil usaha yang dibarengi dengan kedekatannya pada Allah. Fira mengungkapkan pada Tim Redaksi, ia selalu merutinkan amalan shalat sunnah wudhu setiap waktu sebagai amalan khususnya. Baginya amalan ini adalah rutinitas everytime sebagai bentuk syukur dan memohon pertolongan pada Allah.
Al-Quran adalah suatu yang suci maka akan masuk ke dalam tempat yang bersih juga, maka salah satu cara membersihkannya dengan selalu memperbarui wudhu, dan menunaikan shalat sunnah wudhu sebagai penyempurnanya.
Lebih lanjut, anggapan Fira ini sesuai dengan hadis rasulullah yang berbunyi:“Bahwa Humran mantan budak ‘Utsman mengabarkan kepadanya, bahwa ia telah melihat ‘Utsman bin ‘Affan minta untuk diambilkan bejana (berisi air). Lalu dia menuangkan pada telapak tangannya tiga kali lalu membasuh keduanya. Lalu ia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana lalu berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali. Kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kakinya tiga kali hingga kedua mata kaki. Setelah itu ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini lalu mendirikan shalat dua rakaat, yang pada shalatnya dia tidak berbicara pada dirinya sendiri (yakni mendirikannya dengan khusyu) niscaya Allah swt akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang lalu,” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).