Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Indonesia darurat buta huruf Al-Quran. Berdasarkan hasil penelitian dari Dewan Masjid Indonesia menyebutkan bahwa, kurva buta huruf Al-Quran di Indonesia terus meningkat sejak tahun 2019, yang sebelumnya 65% dari 223 juta jiwa umat Islam. Tentunya data ini menjadi fenomena yang harus dikhawatirkan.

Adapun faktor yang menyebabkan permasalahan ini di antaranya, kurangnya minat belajar dari peserta didik terhadap pembelajaran baca tulis Al-Quran, kurangnya motivasi, tingkat kecerdasan yang bervariasi, faktor kelelahan, lingkungan keluarga yang kurang pengetahuan agama, tingkat ekonomi yang rendah.

Sulitnya masyarakat mendapatkan akses belajar, seperti tidak adanya pengajar yang mumpuni, berpengalaman, serta minim pengetahuan seputar ilmu Al-Quran.

Ini Solusinya 

Dalam menyelesaikan masalah tersebut, solusi yang dapat dilakukan di antaranya menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya Al-Quran dalam kehidupan. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Isra’ ayat 17, berbunyi:

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ

Artinya: “Sungguh! Al-Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”

Selain itu, harus ada peningkatan peran dan fungsi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam memberikan pendidikan Al-Quran yang lebih baik. Serta pemanfaatan perkembangan informasi dan teknologi sebagai inovasi dalam pembelajaran Al-Quran. 

Salah satunya Pesantren Tahfidz Maskanul Huffadz yang didirikan oleh Ustadzah Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd. Pesantren ini telah membuat program edukasi pembelajaran Al-Quran yang mudah dan sangat menyenangkan, sehingga bisa dijangkau oleh siapapun tanpa ada batasan waktu dan tempat.

Salah satu program yang bisa diikuti adalah program BILMAS (Bimbingan Luar Maskan) yang dibuka untuk memfasilitasi masyarakat umum dalam belajar Al-Quran dengan pilihan waktu yang fleksibel. Program ini dilaksanakan secara luring maupun daring agar dapat dijangkau semua kalangan.

Menariknya, dalam program ini peserta bisa memilih kelas pembelajaran sesuai dengan yang mereka inginkan. Ada kelas tahsin (pembelajaran Al-Quran), tahfidz (menghafal Al-Quran), muraja’ah (mengulang kembali hafalan Al-Quran yang sudah pernah dihafal).

Banyak dari masyarakat yang ikut program ini merasa sangat terbantu. Karena, disela-sela kesibukan mereka tetap bisa belajar. Hanya dengan menyalakan internet dan menggunakan media sosial, mereka dapat belajar Al-Quran dengan bimbingan pengajar ahli secara instan.

Mempelajari dan membaca Al-Quran sesungguhnya tidaklah menjadi tugas dan tanggung jawab suatu lembaga tertentu. Namun, kewajiban umat muslim agar senantiasa mendapatkan petunjuk yang lurus.

Melalui program belajar online ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mengenal dan mempelajari Al-Quran lebih dalam dan luas dengan pengajar yang mengerti dengan ilmu Al-Quran. Sehingga melalui inovasi sederhana ini bisa membantu dalam mewujudkan Indonesia yang rabbani.

_Karya: Muhammad Zacky _

Baca Juga: Santri BILMAS Berhasil Tasmi 10 Juz, Usia dan Kesibukan Tidak Menjadi Penghalang

One Comment

Leave a Reply