MASKANULHUFFADZ.COM – Sya’ban berasal dari bahasa Arab yaitu syi’ab artinya jalan di atas gunung. Ada juga mengartikan dengan dilipat gandakannya kebaikan. Pada bulan ini banyak memiliki keutamaan, bahkan dalam hadits yang diriwayatkan ‘Aisyah menganjurkan untuk memperbanyak puasa di dalamnya.
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya: “Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Berikut 3 peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya’ban:
1. Peralihan Arah Kiblat
Peristiwa peralihan arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Dalam kitab Madza Fi Sya’ban karangan Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki menyebutkan umat Islam menghadap Baitul Maqdis selama 17 bulan dan tepat pada malam Nishfu Sya’ban Allah memerintahkan untuk beralih kiblat ke Ka’batullah.
Peristiwa perubahan arah kiblat ini terjadi saat Rasulullah sedang melaksanakan shalat berjamaah di sebuah masjid di pinggiran kota Madinah. Hingga sekarang sebagai bukti sejarah, masjid tersebut tetap mempertahankan dua mimbarnya, satu mengarah ke Ka’bah dan satu lagi mengarah ke Baitul Maqdis. Sehingga masjid tersebut diberi nama Masjid Qiblatain (Masjid dua kiblat).
Peristiwa perpindahan kiblat dari Masjid Al-Aqsa menuju Masjid Al-Haram ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu Rasulullah. Bahkan peristiwa ini diceritakan dalam Quran surah Al-Baqarah ayat 144, sebagai berikut:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَاۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
Baca Juga: Raih Kemuliaan Sya’ban dengan Amalan Ini
2. Penyerahan Rekapitulasi Amalan
Pada bulan Sya’ban ini semua amalan manusia dilaporkan dihadapan Allah, sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip dalam hadits riwayat An-Nasai bahwa saat Usamah bin Zaid bertanya pada Nabi Muhammad SAW “Wahai Rasulullah aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban? Rasulullah menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan ini semua amal diserahkan kepada Allah, dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
3. Turunnya Anjuran Bershalawat
Dalam kitab Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dijelaskan bahwa perintah bershalawat diturunkan pada bulan Sya’ban. Hal ini ditandai dengan turunnya Al-Quran surah Al-Ahzab ayat 56.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Ayat ini juga ditafsirkan bahwa shalawat termasuk amalan yang utama. Shalawat merupakan amalan yang memberikan keuntungan bagi pembacanya, Allah menjanjikan ganjaran pahala bagi yang membaca shalawat dengan dilipatkannya pahala hingga 10 kali.
Rasulullah bersabda dalam hadits berikut:
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم.
Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali,” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).
Inilah 3 peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya’ban, semoga bisa memanfaatkan bulan ini dengan memaksimalkan ibadah.
Wallahu A’lam.