Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Suasana haru dan penuh khidmat mewarnai kegiatan tasyakuran Khotmil Quran Maskanul Huffaz An-Nahl pada Ahad, 2 Juni 2024 di aula MKF House.

K hotmil Quran merupakan salah satu kegiatan akhir dari serangkaian program pembelajaran tahfidz 30 juz. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tasyakuran atas capaian 14 orang santri yang telah menyelesaikan setoran hafalan 30 juz.

Lebih lanjut 14 khatimin tersebut di antaranya: Aisyah khoirunnisa,Wahyu Mintari Ningsih, Nur Maulida Irsya, Usi Amalah, Siti Maesaroh, Maulidia pitriah, Ismawati Fatmala Sari, Salsabila Aulia Munir, Anisa, Cholisotur Rofi’ah, Fitri Sri Madani, Kaisya Rahma Aulia, Nispi Laila Sholihat, dan Putri Nur Fatimah. Kegiatan Khotmil Quran ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, mars Indonesia Raya dan Maskanul Huffadz.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan singkat dari Pimpinan Pesantren Maskanul Huffadz Umma Dr.Oki Setiana Dewi,S.Hum.,M.Pd. Beliau menyampaikan pesan tentang pentingnya mendahulukan Al-Quran sebelum yang lain. “Bersyukurlah anak-anak kita pada usia mudanya bisa berinteraksi dengan Al-Quran, berada di lingkungan yang baik. Ini modal bagi mereka sebelum berkarir dengan fashion masing-masing, semoga Al-Quran yang dihafalkannya menjadi basic bagi mereka,” ujar beliau dengan penuh semangat. Acara puncak dari kegiatan Khotmil ini adalah saat para hafidz melantunkan 3 halaman terakhir surah-surah dalam Al-Quran.

Terdengar isak tangis dari para khatimin serta orang tua yang menyaksikan. Tidak hanya itu, rasa kagum juga bergejolak saat menyaksikan khatimin berhasil menjawab dengan lancar dan tepat setiap pertanyaan yang diajukan para undangan saat ujian munaqosah hafalan.

Lebih lanjut, prosesi ujian ini semakin menegangkan bagi para khatimin, sebab ayat-ayat yang diujikan beragam dan dipilih secara acak. Tentu ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi mereka untuk menampilkan yang terbaik di hadapan orang tua mereka. Acara diakhiri dengan pemberian bunga dan sungkeman oleh para khatimin pada orang tua mereka. Saat prosesi ini rasa haru dan tangisan semakin bersahutan membanjiri aula, terlebih saat beberapa khatimin tidak dihadiri oleh orang tuanya.

Terpantau di lokasi setelah prosesi acara selesai beberapa khatimin yang tidak hadir orang tuanya melakukan video call. Penampakan yang mengharukan, mereka menangis menceritakan kepada orang tuanya tentang pengalaman bersejarah tersebut. Begitu juga dengan orang tua mereka, sedih tidak dapat menyaksikan keberhasilan anak-anaknya secara langsung.                

Semoga dengan kegiatan Khotmil Quran ini dapat memberikan semangat bagi santri dan memotivasi para undangan memasukkan anak-anak mereka ke pondok tahfidz untuk menghafalkan Al-Quran.

 

Leave a Reply