MASKANULHUFFADZ.COM – Ramadhan 1445 hijriah merupakan momen ke dua kalinya Wirda Mansur berkunjung ke Pesantren Maskanul Huffadz. Bertepatan dengan malam ke tujuh Ramadhan (Ahad, 17/3) Wirda Mansur tampil sebagai pemateri pada Ramadhan kali ini.
Anak pendakwah Ustadz Yusuf Mansur ini tampil membawakan materi dengan penuh semangat dan dikemas dengan bahasa kekinian. Termasuk tema yang diangkatnya begitu sangat relevan dengan kehidupan pemuda saat ini. Adapun temanya yaitu Cara Mengatasi Burn Out dalam Hidup.
Dalam materinya tersebut Wirda mengenalkan kasus-kasus yang terjadi pada pemuda, dan burn out merupakan masalah terbanyak yang dialami para pemuda. Burn out merupakan kondisi stres yang ditandai dengan merasa lelah fisik, mental dan emosi akibat frustasi dalam mengerjakan sesuatu.
Adapun penyebab burn out dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, khususnya media sosial yang semakin cepat menyebarkan informasi ke penjuru wilayah. Hal ini yang menyebabkan pemuda depresi dengan hidup mereka.
Depresi ini berupa merasa rendah diri, suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain, merasa lemah, dan sikap-sikap mental lainnya yang mengakibatkan selalu merasa kurang.
Dalam materi yang disampaikannya ada tiga tips yang bisa dilakukan pemuda dalam mengatasi burn out, di antaranya:
Pertama, Berhenti membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Kita harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai batas kemampuan yang berbeda-beda. Sehingga kita tidak bisa menyamakan keberhasilan orang lain dengan pencapaian yang kita peroleh. Pada intinya yang menjadi PR besar bagi kita adalah menjaga keistiqomahan dalam mencapai target, bukan berlomba untuk menjadi orang lain.
Kedua, Percaya pada ketetapan Allah.
Allah memberikan motivasi bagi manusia untuk tidak bersikap putus asa dengan takdir yang dimilikinya, seperti dijelaskan dalam Al-Quran surah Yunus ayat 62:
اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ
Artinya: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih.”
Berdasarkan ayat di atas jelas Allah memberikan penekanan pada manusia, bahwa orang yang beriman tidak akan pernah merasa takut dengan takdir yang Allah tetapkan pada mereka, karena orang yang beriman adalah mereka yang selalu mengingat Rabbnya, sehingga mereka tidak gelisah dalam hidupnya.
Perihal ini juga dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah 152 dan 153 berikut:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Ketiga, Dalam hidup jangan pernah takut kehilangan.
Pada dasarnya dalam hidup manusia tidak ada kehilangan, namun yang perlu disadari adalah setiap manusia mempunya waktu dan kesempatan yang berbeda. Allah pasti mengganti sesuatu yang hilang dari kita dengan yang lebih baik, seperti kisahnya Nabi Daud alaihi sallam.
Di akhir penyampaiannya Wirda Mansur menutup materi dengan satu pesan, sebagai orang beriman, tugas kita adalah totalitas dalam berdoa, berusaha lalu bertawakallah, perbanyak syukur terhadap pemberian Allah dan hindari insecure dengan pencapaian diri.
Semoga dengan materi yang disampaikan Wirda Mansur malam ke tujuh Ramadhan ini, menumbuhkan semangat bagi para santri dan jamaah yang hadir untuk terus berjuang dan memberikan nilai positif dalam diri mereka.