Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Memasuki Ramadhan ke 15 (25/3), Aula Maryam penuh diisi jamaah dalam kegiatan Gradifaz (Gema Ramadhan di Maffaz). Gradifaz merupakan program tahunan Pesantren Maskanul Huffadz dalam memeriahkan bulan Ramadhan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menghadirkan tokoh Nasional sebagai pemateri kajian ba’da Tarawih. Adapun Daiyah yang memberikan tausiyah pada malam tersebut yaitu Ummi Lulung Mumtaza.

Daiyah yang tampil dengan ciri khas pembawaan dakwahnya yang ceplas-ceplos dan topik kajian yang ringan membuat antusias jamaah menggebu-gebu. Lebih lanjut tema yang diangkatkan adalah Doa Isti’adzah dalam Shalat.

Tema kajian ini merupakan poin yang sudah kita kenal sejak kecil, namun kita tidak memahami makna dari poin-poin yang disampaikan di dalamnya. Dalam kajian tersebut Ummi Lulung menjelaskan empat poin, di antaranya:

Meminta perlindungan dari Neraka Jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta memohon terhindar dari fitnah Dajjal.

Empat poin ini merupakan kunci yang bisa kita gunakan sebagai isti’adzah yaitu memohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah agar terhindar dari bisikan dan godaan syaitan.

Ummi Lulung juga menjelaskan, godaan syaitan merupakan hal yang terus waspadai, karena ini jelas dibahas dalam Al-Quran surah Al-Jin ayat 6:

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ

Artinya: “Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.”

Memohon perlindungan dari 4 poin di atas merupakan bentuk ikhtiar. Sebab pada hari akhir nanti tidak ada yang bisa membantu kita selain keimanan dan nilai-nilai tauhid yang kita persiapkan. Manshur Abdul Hakim menjelaskan, fitnah Dajjal begitu besar lagi bahaya karena ia bakal membuat kerusakan di muka bumi, dan pembohong ulung itu akan menyesatkan manusia dengan berbagai cara dan dalam waktu yang singkat. Oleh karenanya kita butuh mencari pertolongan dan perlindungan kepada Allah.

Inilah hikmah yang dipaparkan oleh Ummi Lulung dalam materinya. Mengakhiri kajian, Ummi Lulung menegaskan agar jamaah membiasakan dan merutinkan membaca doa tersebut sebelum salam. Doa tersebut dijelaskan dalam hadits shahih dari Anas bin Malik dan Abu Hurairah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah Al-Masikh Ad-Dajjal,” (HR Muslim).

Leave a Reply