Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Menjelang akhir tahun 2024, PaudQu Maffaz berhasil mengantarkan 5 dari 20 orang santrinya menyelesaikan program belajar Iqro’. Membanggakannya lagi dalam usia yang sangat dini, kelima santri tersebut berhasil menuntaskan program ini dalam waktu yang terbilang singkat. Kelima santri itu ialah Maryam Mufidah Prakoso berhasil menyelesaikan dalam 1 bulan, Bella Adeeva 4 bulan, Aisyah Almahyra 5 bulan, Umar Malik Ibrahim 5 bulan dan Habibah 1,5 tahun.

Dengan selesainya program Iqro’, maka menjadi langkah awal bagi para santri untuk masuk pada pembelajaran selanjutnya yaitu membaca Al-Qur’an sampai khatam. Adapun selama menjalankan program Iqro’, PaudQu Maffaz menggunakan metode Athfaluna sebagai metode pembelajaran yang digunakan.

Metode ini sangat signifikan diterapkan dalam persiapan pembelajaran Al-Qur’an untuk anak usia dini. Terbukti PaudQu Maffaz sudah dua tahun menerapkannya dan sudah banyak santri yang berhasil menyelesaikan program Iqro’.

Metode ini sangat memudahkan santri dalam mengenal Al-Qur’an, adapun pembelajaran yang disoroti dalam metode ini adalah pengenalan huruf hijaiyah, pengucapan makhraj, dan tajwid dasar yang bertujuan untuk melatih daya ingat santri.

Sistem pembelajarannya, santri dibimbing untuk belajar dengan cara membaca, mengulang materi sebanyak mungkin dengan menggunakan media buku, flashcard, poster hijaiyah dan tulisan berwarna. Menariknya saat menjalankan metode ini, orang tua dilibatkan sebagai fasilitator anak untuk mengulang materi yang sudah dipelajarinya.

Ustadzah Yustika, Musyrifah PaudQu Maffaz, menyebut program ini sangat tepat untuk anak usia dini sebagai persiapan belajar Al-Qur’an. Keunggulannya terletak pada materi yang sederhana namun mampu menjadi pondasi dasar dalam membaca Al-Qur’an.

Tidak hanya metode yang bagus, pencapaian para santri ini juga didukung dengan inovasi dari para musyrifah dalam mendesain pembelajaran yang menarik dan menggembirakan, seperti belajar sambil bermain, memberikan reward berupa stiker, bintang, atau hadiah-hadiah kecil, serta menyelipkan nilai-nilai yang menumbuhkan kecintaan santri pada Al-Qur’an melalui kisah Islami.

Pencapaian kelima santri ini, membuktikan bahwa kesuksesan santri dalam belajar dipengaruhi oleh kerja sama yang baik antara 4 komponen yaitu fasilitas yang mendukung, semangat santri, guru yang memotivasi dan terus berinovasi, serta orang tua yang berperan aktif dalam mengontrol.

Leave a Reply