Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Muhammad Marmaduke Pickthall (1875-1936) terlahir dengan nama William Pickthall. Ia merupakan seorang orientalis, penulis, dan sarjana Islam asal Inggris. Ia terkenal dari karya fenomenalnya The Meaning of the Glorious Koran (1930), yaitu kitab terjemahan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris. Karyanya ini bukanlah terjemahan Al-Qur’an secara harfiah tetapi interpretasi dari makna Al-Qur’an yang dikemas dalam bahasa yang puitis dan klasik.

Muhammad Marmaduke Pickthall sebelum masuk Islam, ia merupakan penganut Kristen Aglikan yang taat. Kesehariannya ia dikenal sebagai seorang jurnalis, novelis, kepala sekolah, serta pemimpin politik dan agama.

Saat ia memasuki sekolah Harrow yaitu sekolah swasta elit khusus laki-laki, ia mulai tertarik dengan ilmu bahasa. Sehingga setelah tamat ia mulai fokus mempelajari beberapa bahasa termasuk Gaelik (bahasa Skotlandia) dan Welsh (bahasa Wales). Dengan kemahirannya tersebut kemudian ia didaftarkan sebagai pegawai Departemen Luar Negeri. Namun, disayangkan ia tidak lulus.

Kemudian ia mulai menekuni belajar Bahasa Arab dengan harapan bisa bekerja sebagai konselor di Palestina. Keahliannya dalam berbahasa Arab telah memikat penguasa Ottoman, sehingga ia diundang untuk mendapatkan tawaran belajar kebudayaan Timur.

Selama masa Perang Dunia I tahun 1914-1918, William banyak menulis surat dukungan terhadap Turki Utsmaniyah. Saat propaganda perang dikumandangkan tahun 1915 yang mengakibatkan pembantaian di Armenia, dia secara terang-terangan menentangnya dan menyatakan bahwa kesalahan tidak bisa ditimpakan kepada pemerintah Turki atas kejadian tersebut.

Pada saat banyak imigran Muslim asal India di London dibujuk oleh Kementerian Luar Negeri untuk menyediakan bahan-bahan propaganda dukungan terhadap Inggris dalam perang melawan Turki, ia tidak diam. Ia tetap tegas dengan pendiriannya guna membela saudaranya sesama Muslim.

Begitu juga saat komunitas Muslim di Inggris diberikan pilihan apakah setia terhadap sekutu (Inggris dan Prancis) atau justru mendukung Jerman dan Turki, jawaban yang diberikan William cukup mengejutkan. Dia tetap pada pendiriannya tidak akan mendukung negaranya itu.

Perjalanan ke negara-negara Islam dan Turki ini, telah membuat William banyak bersentuhan langsung dengan agama Islam. Dari situ kemudian mulai muncul rasa ketertarikan terhadap ajaran Islam. Maka, di tahun 1917 dia memutuskan untuk memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Marmaduke Pickthall.

Setelah memeluk Islam, William banyak berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan syiar Islam. Salah satunya menerjemahkan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris. Ia merasa bertanggung jawab kepada umat Islam agar mereka memahami isi dari Al-Qur’an tersebut.

Hasil kerja kerasnya ini kemudian ia terbitkan pada tahun 1930 dan diberi judul The Meaning of the Glorious Koran. Ribuan umat Muslim pun mendapatkan manfaat dari karyanya yang monumental.

Leave a Reply