MASKANULHUFFADZ.COM – Mental health atau kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan pada seseorang yang mencakup aspek emosional, psikologi, dan sosial. Seseorang dikatakan memiliki kesehatan mental apabila batin dan jiwanya merasa damai, tenang, tentram, dan merasa sehat. Mental health ini dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, tindakan, serta hubungan pada diri manusia.
Mental health adalah hal yang sangat penting dimiliki manusia. Menurut WHO setidaknya ada empat manfaat dari kesehatan mental, di antaranya:
- Kesehatan mental dapat membantu seseorang untuk menikmati hidup sepenuhnya.
- Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung memiliki hubungan lebih harmonis dengan keluarga, teman, dan rekan kerjanya.
- Kesehatan mental membantu seseorang lebih produktivitas dalam kesehariannya.
- Kesehatan mental membantu seseorang mengelola stres dan menghadapi situasi sulit tanpa merasa terbebani secara emosional.
Mental Health Dalam Perspektif Al-Quran
Adapun dari pandangan Islam, kesehatan mental juga dibahas dengan rinci dalam Al-Quran. Menurut psikologi barat memandang pengendali perilaku berpusat pada diri (self) manusia. Namun, paradigma Islam justru meniadakan self (diri) untuk diserahkan kepada Allah. Pilar Islam adalah kalimat Lailaha ilallah, tiada Tuhan selain Allah, menyuruh manusia meniadakan semua keterikatan kecuali hanya kepada Allah.
Dalam perspektif Islam, penyakit mental digambarkan dengan penyakit hati yang identic dengan sifat buruk atau tingkah laku tercela. Notabene sifat-sifat ini akan mempengaruhi mental atau psikologis seseorang.
Mengenai mental health ini, Allah menjelaskannya dalam Quran surah Al-Baqarah ayat 10:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya. Dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”
“Dalam hati mereka ada penyakit,” Ayat ini menjelaskan tentang kecondongan dan kecintaan manusia pada dunia, sehingga mereka menjadi lalai dan berpaling pada kebaikan terutama urusan akhirat. Menurut tafsiran ulama penyakit ini muncul sebab mengikuti hawa nafsu.
“Lalu ditambah Allah penyakitnya,” menurut M. Quraish Shihab gangguan yang menjadikan sikap dan tindakan mereka tidak sesuai dengan kewajaran. Ini menjadikan mereka memiliki akhlak yang sangat buruk. Penyakit itulah lahir akibat kemunafikan mereka.
Kalimat Allah menambah penyakit, dipahami oleh Thahir Ibn Asyur dalam arti bahwa sifat-sifat buruk yang melekat pada diri mereka itu dari hari ke hari bertambah karena demikian itulah sunnatullah terhadap akhlak. Ia bertambah sedikit demi sedikit tanpa disadari oleh pelakunya. Bahwa kemunafikan menambah buruk sifat-sifat mereka karena seorang yang memilikinya selalu berusaha menutupi sifat-sifat buruk itu sehingga ia tidak pernah mendapat kritik atau nasihat.
Pengobatan Gangguan Mental Berdasarkan Al-Quran
Menurut Al-Maraghi, kesehatan mental yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang-orang yang mau menerima nasihat-nasihat yang baik. Dapat memperbaiki akhlak dan amal perbuatan dan merupakan obat dari berbagai penyakit bathiniyah.
Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuny, kesehatan mental yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang-orang yang tidak menyibukan diri dengan dunia dan kesenangan yang fana. Orang yang berakal ialah yang lebih mementingkan yang kekal dari pada yang sirnah.
Sedangkan menurut Menurut M. Quraish Shihab, Ayat ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah obat bagi apa yang terdapat dalam dada. Penyebutan kata dada, yang diartikan dengan hati, menunjukkan bahwa wahyu-wahyu Ilahi itu berfungsi menyembuhkan penyakit-penyakit ruhani seperti ragu, dengki, takabur, dan semacamnya.
Demikianlah Al-Quran menjelaskan mental health, semoga dengan petunjuk-petunjuk dari Al-Quran ini membawa kita kepada kebahagiaan yang hakiki.