Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Hidup yang tenang dan tentram adalah harapan dan keinginan setiap orang. Namun, disayangkan problema yang sering terjadi pada akhir-akhir ini justru menyulitkan pikiran manusia, terlebih dengan semakin mudahnya mendapatkan informasi. Kemajuan teknologi bahkan menjadi sumber kekacauan pikiran dari manusia itu sendiri. Dalam buku Ya Allah Aku Diuji karangan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dijelaskan ada 30 kunci ketenangan yang bisa diterapkan sesuai dengan tuntunan Al-Quran. Berikut 5 di antaranya:

1. Yang Lalu Biarlah Berlalu

Mengingat dan meratapi masa lalu merupakan bentuk sikap bodoh. Sikap ini dapat mematikan tekad serta menghancurkan kehidupan yang tengah dijalani. Bencana umat sekarang adalah ketidakmampuan menghadapi masa kini dan sibuk mengenang masa lalu. Orang yang suka mengingat kegagalan di masa lalu seperti seorang yang lupa dengan istananya yang indah, dan sibuk meratapi puing-puing yang sudah hancur.

2. Harimu Adalah Hari Saat Ini

Kehidupan yang kita miliki hari ini merupakan kumpulan dari detik, menit, dan jam lalu terhimpun membentuk hari. Tentunya suatu kerugian jika kita berfokus pada kegagalan hari kemarin dan kecemasan di hari esok. Maka tugas kita adalah memanfaatkan hari ini dengan maksimal. Memanfaatkan hari dengan kebaikan, berkarya, dan terus bergerak melakukan perubahan.

3. Lupakan Masa Depan Sebelum Ia Datang

Dalam menjalankan kehidupan, kita harus menjadi seorang yang realistis. Hal ini Allah jelaskan dalam Quran surah An-Nahl ayat 1:

Urusan Allah (kiamat) pasti datang. Janganlah kalian tergesa-gesa atasnya.”

Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa segala sesuatu akan datang sesuai dengan waktunya, maka suatu kesalahan bagi kita menuntut untuk menyegerakannya.

Masa depan merupakan sesuatu yang gelap dan tersembunyi. Sesuatu yang belum berwujud di bumi. Tentunya kita tidak bisa mendatanginya dengan jembatan. Sebab kita tidak tahu apakah kita telah berhenti sebelum sampai ke jembatan tersebut. Bahkan bisa jadi jembatan itu roboh sebelum kita sampai, atau kita bisa saja selamat dan aman saat melintasinya.

Memberi ruang yang berlebihan untuk masa depan berarti sama saja kita membuka pintu kekhawatiran, hal ini merupakan perbuatan tercela dan termasuk pada sikap panjang angan-angan. Dan ini adalah bentuk kurikulum dari setan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Quran Al-Baqarah ayat 268:

Setan menjanjikan kefakiran kepada kalian serta memerintahkan kepada perbuatan keji. Sebaliknya, Allah menjanjikan ampunan dan karunia untuk kalian.

4. Dia Mendengar Doa Anda

Doa merupakan bentuk pengakuan diri pada Allah atas pengharapan dan rasa ketidakmampuan kita. Perintah berdoa ini Allah jelaskan dalam Quran surah Al-Baqarah ayat 186.

Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.”

Ayat ini merupakan bentuk pelukan Allah bagi hambanya, Allah sangatlah dekat bahkan lebih dekat dari urat leher manusia itu sendiri.

Melalui doa dapat menyelamatkan orang yang akan tenggelam, mengembalikan yang hilang, menyelamatkan orang terkena musibah, menolong orang yang teraniaya, memberi petunjuk kepada yang tersesat, menyembuhkan sakit, serta dilapangkan dari kesulitan.

5. Jangan Meletakkan Bola Bumi di Atas Kepala

Bagi orang yang berpegang pada prinsip kebenaran, setiap peristiwa terjadi bukanlah suatu masalah baginya, namun sebaliknya menjadikannya sebagai nasehat dan pelajaran serta menambah keimanan kepada Allah.

Inilah lima kunci yang bisa diaplikasikan dalam meraih ketenangan dalam hidup, semoga Allah senantiasa memberikan kita yang senantiasa tenang dan tentram.

 

Baca Juga: Mental Health Dalam Perspektif Al-Quran 

Leave a Reply