MASKANULHUFFADZ.COM – Dalam upaya mencetak santri berakhlak Qur’ani, Pesantren Maskanul Huffadz adakan kegiatan sharing session bersama Syaikh Prof. DR. Habib Alwi bin Hamid bin Syihabuddin seorang ulama dan pakar hadis dari Yaman. Sharing session bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan pada Al-Qur’an. Serta sebagai upaya untuk mewujudkan generasi yang tidak hanya hafal tetapi juga berakhlak Qur’ani.
Kegiatan yang berlangsung di waktu dhuha ini, diselenggarakan di Aula Gedung Maryam, Maskanul Huffadz Bintaro pada 30 April 2025. Kedatangan Syaikh menjadi kebahagiaan bagi Maskanul Huffadz, sebab menjadi salah satu tempat yang dipilih Syaikh untuk safari dakwahnya di Indonesia.
Syaikh Prof. Dr. Habib Alwi dikenal sebagai ulama yang mumpuni dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu syariah maupun ilmu umum. Sosoknya yang tekun dan haus ilmu telah membawanya berguru kepada lebih dari 300 ulama di Haramain, Makkah dan Madinah, untuk memperoleh sanad keilmuan. Atas kiprah dan keilmuannya, beliau dianugerahi gelar sebagai pakar hadis oleh pemerintah Yaman.
Dalam kesempatan tersebut, Syaikh menyampaikan banyak nasehatnya kepada santri, terutama berkaitan tentang mencari cinta Allah dengan Al-Qur’an.
“Al-Qur’an itu adalah sambungan antara Allah dan hambanya, maka jadikanlah ia memenuhi akal dan hati kita. Berlatihlah mengikhlaskan hati untuk membersamai Al-Qur’an, sehingga kita tidak hanya hafal di lisan, tetapi juga mengamalkan,” salah satu pesan dari Syaikh Alwi.
“Hati yang faham dengan Al-Qur’an akan memberikan efek takut dan sedih ketika mendengar perintahnya. Jangan sampai bacaan Al-Qur’an kita hanya berhenti di kerongkongan. Allah telah memperingatkan bahwa mereka yang tidak memahami Al-Qur’an adalah seperti orang-orang munafik,” tegasnya.
Mengakhiri sharing session pagi ini, Syaikh membuka sesi tanya jawab bagi para santri. Meski waktu yang terbatas, tidak membuat antusiasme santri pudar. Pertanyaan tidak hanya datang dari santri dewasa, namun juga dari santri Lil athfal.
Menutup sharing session tersebut, syaikh mengakhiri dengan satu pesan penting untuk seluruh santri,“Suatu ilmu itu tidak didapat, kecuali dengan belajar.”
Dengan kehadiran syaikh ke Maskanul Huffadz, diharapkan menjadi penyemangat bagi santri untuk terus semakin dekat dengan Al-Qur’an. Serta semakin bersemangat dalam belajar, baik ilmu syariah maupun ilmu umum.