Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Kurban merupakan ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam untuk ditunaikan. Menurut mayoritas ulama dari mazhab Syafi’i, Maliki, dan sebagian Hanbali, berkurban bagi orang muslim hukumnya adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Artinya, ibadah ini tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, terutama bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial. Sementara itu, menurut mazhab Hanafi, berkurban bagi orang muslim hukumnya adalah wajib bagi mereka yang mampu, sebagaimana wajibnya zakat fitrah.

Kurban Secara Psikologi

Secara psikologi, ibadah kurban dinilai sebagai salah satu perilaku prososial. Ibadah kurban merupakan latihan keikhlasan dan melatih jiwa untuk simpati pada sesama. Sebagaimana seseorang akan mengeluarkan uang yang banyak bahkan menabung bertahun-tahun untuk membeli hewan baik sapi, kambing, maupun domba untuk disembelih dan dibagikan kepada banyak orang.

Dalil yang menganjurkan pensyariatan ibadah ini, dijelaskan dalam quran surah Al-Kautsar sebagai berikut:

 “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (1) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (2) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus (3)”

Ayat ini menjelaskan bahwa kurban adalah bentuk syukur atas nikmat Allah. Mengekspresikan rasa syukur dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Menurut Mark Davies, seorang profesor psikologi dari UC Davis mengatakan bahwa mengekspresikan rasa syukur merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kesehatan emosional, dengan rasa syukur manusia bisa merayakan kebaikan dengan orang lain, Tuhan, dan hidup kita. Dengan bersyukur kita akan belajar menikmati hidup yang telah diberikan oleh Allah.

Tidak hanya itu, kurban juga sarana melatih jiwa untuk ikhlas. Dalam pelaksanaannya menuntut bagi shahibul kurban untuk mengikhlaskan harta yang mereka cintai. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 37 bahwa daging kurban dan darahnya tidak akan sampai kepada Allah, melainkan ketakwaan kita. Sehingga, tujuan dari ibadah ini adalah wadah untuk mempersembahkan keikhlasan hati ketundukan kepada Allah.

Keikhlasan yang dimaksud adalah niat yang lurus, tidak mengharap pujian dari manusia, dan melepaskan hal-hal dunia demi meraih ridho Allah.

Dengan demikian, kurban secara psikologi dapat membantu membersihkan hati dan melatih jiwa untuk peduli dengan sesama.

Leave a Reply