Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Komunikasi yang efektif merupakan dambaan setiap orang saat berinteraksi antar sesama, terutama saat berkomunikasi secara langsung. Namun, disayangkan akhir-akhir ini komunikasi yang efektif itu sangat sulit untuk didapatkan, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kesibukan lawan bicara yang teralihkan oleh gawai.

Biasanya lawan bicara sering kali bermain gawai sembari mendengarkan seseorang bicara dengannya, atau sikap acuh dengan melakukan kegiatan lain sembari orang lain berbicara. Tentunya, hal ini menimbulkan sikap salah faham, rasa tidak dihargai, bahkan menimbulkan emosi. Akibatnya informasi yang hendak disampaikan tidak mencapai tujuan, dan komunikasi yang diharapkan tidak tercapai.

Dalam Islam sikap seperti ini disebut dengan istilah adab berbicara. Rasulullah telah mencontohkan kepada kita, sikap lembut dan santun beliau membuat setiap lawan bicaranya merasa paling dimuliakan.

Oleh karena itu, berikut beberapa adab yang diajarkan Rasulullah dalam berbicara dan berkomunikasi.

Adab Berbicara Menurut Al-Qur’an dan Hadis

1. Memanggil lawan bicara dengan panggilan terbaik

Salah satu bentuk menghormati lawan bicara adalah memuliakannya dengan panggilan terbaik dan yang disukai lawan bicara.

“Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar yang buruk…” (QS. Al-Hujurat 11)

Ayat ini menjelaskan larangan keras menggunakan panggilan yang tidak menyenangkan. Karena hal itu dapat merusak hubungan sosial dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Bahkan Rasulullah memberikan julukan terbaik pada lawan bicaranya sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang antar sesama.

2. Merendahkan suara saat berbicara

Allah memerintahkan untuk menggunakan dan memilih kata yang tepat, nada yang positif, intonasi yang tidak cepat dan tidak lambat, tidak terlalu keras ataupun terlalu pelan, sehingga lawan bicara paham maksud pesan yang disampaikan pembicara. Hal ini dijelaskan dalam Qur’an surah Luqman ayat 19, yang menceritakan tentang nasihat Luqmanul Hakim pada anaknya.

وَٱقۡصِدۡ فِي مَشۡيِكَ وَٱغۡضُضۡ مِن صَوۡتِكَۚ إِنَّ أَنكَرَ ٱلۡأَصۡوَٰتِ لَصَوۡتُ ٱلۡحَمِيرِ

Artinya: “Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

3. Berbicara dengan kata-kata yang baik dan sopan

Berbicara dengan sopan adalah bertutur kata dengan menggunakan bahasa yang santun, halus, menghargai, serta menghormati lawan bicara.

“Dan bertuturlah kepada manusia dengan perkataan yang baik,” (QS. al-Baqarah: 83)

4. Mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan orang lain

Mendengar perkataan lawan bicara adalah salah satu adab dalam berkomunikasi. Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, bahkan beliau tetap menghormati lawan bicaranya sekalipun ia kafir.

Ketika kafir Quraisy merasa terpukul dengan tersebarnya dakwah Islam di Mekkah, membuat mereka bersepakat menawarkan alternatif agar dakwah tersebut dihentikan Rasulullah. Saat mereka menemui Rasulullah, beliau dengan santun menjawab,” katakanlah, saya akan mendengarkannya…” kemudian orang kafir menawarkan, “jika kamu berdakwah karena kamu menginginkan jabatan dan kekayaan, kami akan berikan itu semua kepadamu atau jika kamu sudah gila, biarkan kami panggilkan dokter agar bisa mengobati penyakit gilamu,” kepada Rasulullah.

Namun, di akhir tawaran itu Rasulullah merespon dengan penuh adab. “Sudah selesaikah anda?” “Dengarkan dariku.” Alangkah mulianya Rasulullah dalam melayani lawan bicaranya meskipun orang tersebut menghina dan merendahkan beliau.

5. Berbicara jika mengandung kebaikan

Berbicara dalam hal yang tidak mengandung manfaat atau kebaikan apalagi membawa kepada kemudhoratan bagi pembicara maupun orang lain adalah salah satu tanda berkurangnya kesempurnaan iman seseorang. Dalam hal ini Rasulullah bersabda,

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam,” (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Memulai bicara dengan salam

Etika yang diajarkan Islam sebelum berbicara adalah memberikan salam kepada lawan bicara. Jika kita ingin bertemu dengan seseorang baik orang tua, guru atau teman yang seiman, maka dahulukan dengan mengucapkan salam. Bahkan Rasulullah melarang kita menjawab orang yang memulai berbicara kepada kita tanpa memberi salam terlebih dahulu.

“Barangsiapa memulai berbicara tanpa mengucapkan salam makan jangan kalian jawab,” (HR. Al-Baihaqi).

Demikianlah adab-adab Islam dalam mengatur berbicara dan berkomunikasi. Semoga bisa diaplikasikan, sehingga kita tergolong pada orang-orang yang dicintai Allah, Rasulullah, dan orang-orang shaleh.

Leave a Reply