MASKANULHUFFADZ.COM – Puasa Asyura merupakan salah satu amalan utama yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram. Rasulullah sangat memotivasi umat Islam untuk berpuasa pada hari ini.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ . قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَاليُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab,” Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Rasulullah juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? “Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”
Pensyariatan puasa Asyura ini dimulai ketika Rasulullah berada di Mekkah, dan pada saat itu beliau tidak memerintahkan untuk melakukannya. Namun, ketika Rasulullah tiba di Madinah dan beliau melihat orang-orang Yahudi melaksanakan puasa Asyura dan memuliakan hari tersebut. Maka, Rasulullah pun memerintahkan para sahabat untuk melakukannya, dan mewajibkan untuk berpuasa pada hari itu. Namun, setelah ada pensyariatan kewajiban puasa di bulan Ramadhan, maka puasa Asyura berubah hukumnya menjadi sunnah mu’akad.
Ibnu ’Umar -radhiyallahu ’anhuma- mengatakan,
“Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah biasa melakukan puasa pada hari ’Asyura. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala Ramadhan diwajibkan, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan: Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barangsiapa meninggalkannya juga silakan.”
Dibalik pensyariatannya, ternyata ada 3 rahasia dari puasa ini. Berikut penjelasannya.
1. Penghapus Dosa Setahun Lalu
Keutamaan yang paling penting adalah dihapuskannya dosa setahun yang lalu. Hal ini menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah bagi hambanya yang berpuasa pada hari Asyura tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah berikut:
“Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)
2. Puasa Terbaik Setelah Puasa Ramadhan
Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW pernah ditanya: “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”, kemudian Rasulullah menjawab, “Yaitu salat di tengah malam.” Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”, dan Rasulullah bersabda, “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram,” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud).
3. Pahala Setara 10 Ribu Orang Berhaji
Dalam Riwayat lain yang disampaikan Imam Baihaqi mengatakan bahwa pahala puasa Asyura setara dengan sepuluh ribu orang berhaji. Hal ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah berikut:
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura, ditulis untuknya pahala ibadah enam puluh tahun termasuk di dalamnya ibadah puasa dan shalatnya; barangsiapa berpuasa pada hari ini akan diberi pahala sepuluh ribu malaikat; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala yang setara dengan pahala seribu orang yang haji dan umrah; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu mati syahid; barangsiapa berpuasa Asyura sesungguhnya ia seperti orang yang memberi makan seluruh orang fakir dari umat Muhammad SAW dan membuat mereka semua kenyang; barangsiapa membelai anak yatim dengan tangannya pada hari ini, maka akan diberikan untuknya untuk setiap rambut satu derajat di surga.”
Lebih dari mendapatkan pahala yang besar di atas, pelaksanaan puasa Asyura juga menjadi momentum refleksi diri menjelang memasuki tahun baru. Dengan melaksanakannya maka umat Islam menjadi lebih siap memasuki tahun baru dengan semangat pembaruan iman.