MASKANULHUFFADZ.COM – Alumni pesantren kini tidak hanya berdakwah antara mimbar ke mimbar. Dengan kemajuan teknologi, kini dakwah dapat menjangkau masyarakat luas. Salah satunya Ardhoni, alumni santri Maskanul Huffadz yang kini dikenal sebagai content creator inspiratif bagi anak muda Indonesia. Keberhasilan dalam dunia kreatif membawanya berhasil mewujudkan impian sang ibu yang sempat tertunda. Pencapaian Ardhoni merupakan bukti bahwa alumni pesantren juga dapat bersaing dalam perkembangan dunia digital.
Sebelum memfokuskan diri sebagai content creator, Ardhoni merupakan salah satu santri di pesantren Maskanul Huffadz. Selama menjadi santri, ia dikenal sebagai santri yang berprestasi, patuh aturan, dan disayangi gurunya. Bahkan saat kelulusannya, Ardhoni dinobatkan sebagai santri terbaik.
Setelah menyelesaikan masa pengabdian di pesantrennya, ia melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi. Ia juga disibukkan dengan bekerja sebagai marbot di salah satu masjid perusahaan, sembari terus melatih kemampuannya sebagai video editor. Pada setiap harinya ia mampu mengunggah beberapa video pendek bertema dakwah ringan dan motivasi Islami di akun TikTok dan Instagramnya.
Dengan gayanya yang santai, menggunakan bahasa yang ringan, dan dikemas dengan model dakwah kekinian, membuat kontennya viral dan disukai banyak anak muda. Namun, di balik pencapaiannya tersebut, satu tujuan pribadi yang menjadi penyemangat baginya, yaitu membawa ibu untuk ibadah umroh.
“Saya ingin mengumrohkan ibu, umroh merupakan impian ibu sejak beliau muda. Namun, keterbatasan ekonomi keinginan tersebut harus disimpan dahulu,” jelas Ardhoni.
Setiap pemasukan yang didapatkan Ardhoni digunakannya untuk tabungan ibunya umroh. dan pada Februari 2025, ia berhasil mewujudkan Impian tersebut.
“Melihat wajah ibu tersenyum di depan ka’bah, membuat saya tidak bisa menahan air mata. Impian ibu yang sudah lama didambakan dari masa mudanya kini menjadi kenyataan.”
Dalam melebarkan dakwahnya, kini Ardhoni juga aktif membangun komunitas ngaji online gratis bagi anak muda yang ingin belajar Islam lewat pendekatan konten-konten kreatif. Pencapaian Ardhoni ini menjadi gambaran bahwa lulusan pesantren mampu bersaing dalam dunia digital dan mempunyai kreativitas yang mumpuni.