Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Alumni Pesantren Maskanul Huffadz atas nama Mutiara Mardiah Nasution dengan bangga mempersembahkan prestasi gemilangnya dalam dunia fashion. Pada 18 Juli kemarin ia dikukuhkan sebagai juara pertama kategori Modesty Fashion Designer dalam ajang Modesty Fashion Designer Wastra Jawa barat. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Sunda Karsa Fest Karya Kreatif Jawa Barat 2025 dan Bank Indonesia Jabar.

Atas pencapaiannya, Kak Muti berhasil membawa pulang berbagai penghargaan. Di antaranya uang pembinaan senilai Rp5.000.000, plakat penghargaan, sertifikat nasional, serta beasiswa pendidikan di Islamic Fashion Institute senilai Rp75.000.000.

hafidz quran jadi desainerDalam karya yang ditampilkannya ini, Kak Muti mengusung tema, “Melody of Indigo, Modesty with Grace”. Konsep karya yang ditampilkan berupa Casual Look yang menghadirkan ketenangan dalam balutan warna biru garutan, memadukannya dengan nilai-nilai Islami, sentuhan modernitas yang elegan, dan disempurnakan dengan aksen kain Wastra Jawa barat. Menjadikan karya ini berhasil memukau para juri dan mengalahkan 230 peserta lainnya.

Saya ingin menunjukkan bahwa busana muslimah bisa tetap modis, indah, dan menumbuhkan rasa percaya diri, tanpa meninggalkan syariat yang telah Allah SWT perintahkan,” ujar Kak Muti.

Bagi Kak Muti, desain busana bukan sekadar merangkai kain dan pola. Ia meyakini bahwa setiap karya bisa menjadi sarana dakwah, menyampaikan pesan kebaikan, dan menginspirasi muslimah untuk mencintai syariat dalam keseharian.

Saya ingin setiap helai busana yang saya rancang tidak hanya mempercantik penampilan, tetapi juga menjadi pengingat akan ketaatan kepada Allah. Desain ini saya niatkan sebagai jalan dakwah, agar bisa menjadi wasilah pahala jariyah, baik bagi saya maupun mereka yang mengenakannya,” tambahnya.

Al-Qur’an Menjadi Inspirasi

Berlatar belakang sebagai santri penghafal Al-Qur’an, Kak Muti mendapatkan banyak inspirasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an. Ia belajar tentang keindahan, keteraturan, dan makna yang mendalam, semuanya ia tuangkan dalam setiap detail karyanya.

Dalam desain, saya ingin menyampaikan pesan kebaikan. Bukan hanya soal estetika, tetapi juga ruh dari syariat yang memberi makna lebih dalam,” pungkasnya.

Salah satu ayat yang sangat memotivasi Kak Muti dalam berkarya adalah Qs. Adz-Dzariyat ayat 49. Ayat yang menjelaskan tentang kesempurnaan Allah dalam menciptakan kehidupan, yang di dalamnya ada keindahan, keteraturan, seimbang, dan penuh makna. Menurut Kak Muti, dakwah tidak hanya lewat mimbar, tapi juga harus hadir di tengah kehidupan masyarakat, khususnya bagi para hafidz. Baginya, fashion bukan sekadar industri, tapi sarana dakwah yang bisa memengaruhi cara berpakaian, pandangan terhadap syariat, dan rasa bangga sebagai muslim.

karya seorang hafidz quranSeringkali, fashion hanya mengejar tren, tanpa peduli batasan syariat. Banyak yang berlomba menampilkan aurat demi “keindahan” semu. Padahal, keindahan sejati adalah yang selaras dengan perintah Allah. Di sinilah peran muslim dan hafidz dalam dunia fashion sangat penting untuk meluruskan arah, menjaga nilai, dan menghadirkan keindahan yang tidak melanggar syariat.

Pencapaian Kak Muti ini menjadi motivasi bagi para huffadz, bahwa menjadi penghafal Al-Qur’an itu tidak membuat gerak kita menjadi terhalang. Namun, dengan bermodalkan hafalan Al-Qur’an menjadi motivasi untuk terus bersemangat dalam belajar, sehingga kebermanfaatan kita bisa dirasakan dalam banyak lini. Hal ini tentu menjadi kebanggaan bagi Pesantren Maskanul Huffadz, bahwa para alumninya tidak hanya unggul dalam ilmu Al-Qur’an, tetapi juga mampu berprestasi di bidang lainnya.

Leave a Reply