MASKANULHUFFADZ.COM – Dalam rangka memperkuat dakwah Internasional, Pesantren Maskanul Huffadz kembali mengutus pengajar terbaiknya Auaradha Shukura Muji pada Ahad, 3 Agustus 2025, dalam rangka delegasi pengajar Al-Qur’an di Jepang. Pendelegasian ini merupakan bentuk kerjasama lembaga antara Pesantren Maskanul Huffadz dengan Al Sanad School Japan, selama enam bulan sebagai Intensive Teacher.
Program delegasi pengajar Al-Qur’an ke Jepang ini menjadi kali ketiga bagi Maskanul Huffadz dalam berkiprah di negeri Sakura. Sebelumnya, pada tahun 2023, Maskanul Huffadz telah mengutus dua pengajar terbaiknya, Ustadzah Isnaini Siagian dan Lulu Fadhilah Turahman. Kemudian, pada pertengahan tahun 2024, Ustadzah Isnaini Siagian kembali diamanahkan sebagai pengajar tetap Al-Qur’an di Jepang.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Maskanul Huffadz dalam menyebarkan dakwah dan memperkuat syiar Al-Qur’an di kancah internasional. Sejak beberapa tahun terakhir, Maskanul Huffadz secara konsisten mengirimkan para pengajarnya ke berbagai negara. Tidak hanya di kawasan Asia, tetapi juga hingga ke Timur Tengah.
Pada tahun ini, Ustadz Auaradha Shukura Muji diberi kepercayaan untuk mendampingi Ustadzah Isnaini Siagian dalam menjalankan misi dakwah Maskanul Huffadz di Jepang. Mereka diamanahkan untuk fokus pembinaan hafalan, tahsin Al-Qur’an, dan beberapa program kaderisasi lainnya.
Umma Dr. Oki Setiana Dewi, dalam sambutannya pada Multaqo pekanan, menyatakan bahwa pelepasan delegasi ini adalah bukti nyata komitmen Maskanul Huffadz dalam menyebarkan dakwah Al-Qur’an.
“Harapannya, dakwah Al-Qur’an ini dapat tersebar lebih luas lagi, dan tidak terhenti di tangan kalian. Sehingga kenikmatan membersamai Al-Qur’an tidak hanya kalian yang merasakan, tetapi juga dapat dirasakan oleh orang lain,” ujar Umma Oki.
Bersamaan dengan itu, berdasarkan keterangan dari Ustadzah Isnaini, di sekolah tempat beliau mengajar terdapat 70 siswa yang berasal dari 23 negara. Para siswa tersebut memiliki latar belakang pemahaman agama yang berbeda-beda. Sehingga membutuhkan bimbingan dari para pendidik yang memiliki pemahaman agama yang baik.
“Kita harus membuka mata lebih luas lagi, karena di luar sana, termasuk di Jepang, masih banyak orang yang kurang memahami ajaran Islam. Mereka sangat membutuhkan sentuhan-sentuhan dakwah,” jelas Ustadzah Isnaini.
Melalui program delegasi pengajar ini, harapannya Maskanul Huffadz mampu menjadi wasilah dalam menyebarkan dakwah Islam di negeri Sakura dan negara tetangga lainnya. Sehingga semakin banyak orang yang tertarik dan cinta dengan Islam.