MASKANULHUFFADZ.COM – Suasana bahagia menyelimuti Maskanul Huffadz atas kedatangan Syaikh Ahmad Hassan Muhammad Hassan, dosen di Universitas Al-Azhar, Mesir pada 5 Agustus 2025 di Bandara Soekarno-Hatta. Beliau datang atas undangan resmi Pesantren Tahfidz Maskanul Huffadz untuk mengajar Al-Qur’an dan bidang Aqidah secara intensif kepada para santri dan asatidz.
Syaikh Ahmad Hasan merupakan sosok yang inspiratif. Selain sebagai dosen Filsafat dan Aqidah, Syaikh Hasan sangat banyak mentorehkan prestasi, di antaranya Ketua Pusat Media Fakultas Ushuluddin Al-Azhar Kairo, beliau aktif dalam penelitian ilmiah dan narasumber TV, pernah menjadi pemateri dalam konferensi Internasional di Oman dan Indonesia, serta berkesempatan sebagai delegasi pertukaran budaya Indonesia-Mesir. Tidak hanya itu, Syaikh juga banyak mengantongi sertifikat pelatihan professional dan berbagai prestasi lainnya.
Capaian prestasi Syaikh ini tentunya sangat memantik semangat bagi para santri dan asatidz dalam belajar. Kehadiran Syaikh sangat membantu Maskanul Huffadz dalam memperkaya tsaqafah keislaman di lingkungan Maskanul Huffadz.
Agenda penyambutan ini pun berlanjut pada Kamis (6/8). Pesantren mengadakan penyambutan secara resmi di Aula Maryam Maskanul Huffadz Bintaro yang dihadiri seluruh pengurus secara online maupun offline. Suasana berlangsung hangat dan penuh tawa. Dengan kemampuan bahasa Indonesia yang masih terbatas, Syaikh dengan semangat memperkenalkan diri secara langsung di hadapan para pengurus.
“Saya sangat suka Indonesia, budaya masyarakatnya ramah. Pemeluk Islamnya juga banyak, serta di Mesir banyak orang Indonesia yang belajar. Mereka sering memperkenalkan Indonesia kepada saya,” ujar Syaikh.
Selama berada di Indonesia, untuk enam bulan kedepan Syaikh Ahmad dijadwalkan mengisi berbagai kegiatan. Mulai dari dauroh aqidah, kajian kitab turats, talaqqi Al-Qur’an, hingga kajian interaktif bersama masyarakat.
Dalam agenda penyambutan tersebut, Syaikh Ahmad tidak ketinggalan memberikan nasehat bagi para pengurus. Dalam sambutannya syaikh berpesan agar hadirin memperhatikan faktor pendukung dan penghambat dalam mencari ilmu.
“Kunci kesuksesan para pencari ilmu itu ada tiga, tidak merasa sombong, tawadhu, dan selalu merasa kurang ilmu. Adapun yang menyebabkan hilangnya ilmu disebabkan rasa sombong dan enggan bertanya,” jelas Syaikh.
Dengan bergabungnya Syaikh Ahmad Hasan, semoga menjadi wasilah berkembangnya ilmu di Maskanul Huffadz, serta semakin banyak para pakar ilmu yang dilahirkan.