Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Kabar membanggakan datang dari Maskanul Huffadz. Melalui proses seleksi ketat yang melibatkan 1.400 peserta dari 16 negara di kawasan Asia-Pasifik, salah satu pengurus Maskanul Huffadz Ustadzah Hafshah Annashihah, S.E., M.M., resmi terpilih sebagai Asia Pacific Leaders Ambassador 2025 sekaligus masuk dalam Top 40 Asia-Pacific Academic Speak Up Presenter.

Partisipasi ini bukan sekadar ajang prestasi individu, melainkan momentum bagi Maskanul Huffadz untuk membawa isu-isu global ke panggung internasional.

peserta Top 40 Asia-Pacific Academic Speak Up Presenter.

Maskanul Huffadz dan Isu Global

Asia Pacific Leaders Summit 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 11-13 September, menjadi forum strategis bagi generasi muda untuk mendiskusikan 17 isu global PBB. Adapun Ustadzah Hafshah membahas tiga isu penting yang sangat relevan dengan perjalanan Maskanul Huffadz:

  1. Quality Education, pendidikan inklusif, berkualitas, dan merata, termasuk bagi anak-anak pelosok.
  2. Reduced Inequalities, mengurangi kesenjangan akses dan kesempatan bagi kelompok kurang beruntung.
  3. Partnerships for the Goals, membangun kolaborasi lintas komunitas, sekolah, dan pemangku kepentingan.

Ketiga isu ini bukan hal baru bagi Maskanul Huffadz. Sejak awal berdiri, pesantren sudah menerapkan pendidikan gratis untuk yatim, piatu, dan dhuafa di seluruh Indonesia, serta dalam menciptakan efektivitas pelaksanaan program, Maskanul Huffadz membangun kolaborasi. Terbukti ternyataa isu yang dihadapi Maskanul Huffadz adalah bagian mikro dari pembahasan dunia,” ungkap Ustadzah Hafshah.

peserta Top 40 Asia-Pacific Academic Speak Up Presenter.Asia Pacific Leader Initiative, sebagai penggagas program ini, menekankan pentingnya kolaborasi, pertukaran budaya, dan pola pikir kepemimpinan global. Para peserta dilatih untuk menciptakan solusi nyata atas tantangan dunia, sekaligus mempraktikkan strategi kepemimpinan yang berdampak bagi masyarakat.

Bagi Ustadzah Hafshah, kesempatan ini menjadi ruang belajar sekaligus pembuktian bahwa Maskanul Huffadz dapat menjadi bagian dalam penyelesaian masalah di forum internasional.

Motivasi saya ikut program ini untuk meningkatkan value diri sebagai pemimpin, serta dapat membagikannya kepada generasi muda sebagai persiapan sebagai leaders. Harapannya Maskanul Huffadz menjadi wadah awal lahirnya pemimpin dunia,” tambahnya.

Melalui program ini, Ustadzah Hafshah menyadari bahwa cara terbaik mengatasi kesenjangan adalah dengan memberi kesempatan dan fasilitas. Hal itu sejalan dengan langkah Maskanul Huffadz yang sejak awal membuka akses pendidikan bagi anak-anak pelosok dan yatim dhuafa.

Nyatanya, mimpi kita benar adanya. Apa yang dilakukan Maskanul Huffadz selama ini, ternyata juga dibicarakan di level PBB,” tuturnya.

Keterlibatan Maskanul Huffadz di ajang global ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pesantren di Indonesia. Inovasi, kepemimpinan, critical thinking, hingga forum diskusi isu-isu nasional perlu terus digalakkan di pesantren agar dapat melahirkan pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dunia.

Leave a Reply