Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Maha berkuasanya Allah dalam mengatur kehidupan manusia. Sejak terciptanya, manusia hanyalah hasil olahan dari air yang hina dan rendah lalu dengan kasih sayang Allah cairan itu berubah menjadi segumpa darah, lalu menjadi daging, ditambahkan tulang, hingga menjadi satu makhluk yang berwujud.

Agar makhluk itu sempurna dengan penciptaaanya, maka Allah berikan potensi dalam dirinya. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Quran surah Al-Insan ayat 2:

“Sungguh, kami telah mencip takan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat.”

Dalil lain, Quran surah Al-Mu’minun ayat 78:

“Dan dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”

Dari dalil di atas dipahami bahwa betapa lemahnya manusia tanpa pertolongan dari Allah, dari lahir dalam keadaan tidak memiliki sedikitpun pengatahuan. Kemudian Allah lengkapi dengan potensi pendengaran, penglihatan, dan hati kepada manusia sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan.

Allah menyebutkan pendengaran terlebih dahulu sebelum penglihatan. Fakta ini jauh sebelum ilmu kedokteran menemukannya, bahkan dalam Al-Quran terdapat 15 ayat dari surah yang berbeda menyatakan tentang pendengaran sebelum penglihatan. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairi, hikmah dari Al-Quran menjelaskan pendengaran lebih banyak dari penglihatan dikarenakan fungsi pendengaran lebih banyak dari penglihatan. Sedangkan akal lebih utama dari kedua indera tersebut.

Kajian Sains Tentang Penciptaan Pertama Kali

Berdasarkan ilmu kedokteran, janin di dalam rahim sebelum melihat ia sudah lebih dahulu bisa mendengar.  Bahkan di usia minggu ke-24 janin sudah mampu mendengarkan bunyi-bunyi dari luar. Sedangkan untuk proses melihat, janin baru bisa saat usinya pada minggu ke-28.

Lebih lanjut, saat telah lahir ke dunia pun indera yang duluan aktif adalah pendengaran. Indera penglihatan baru mulai aktif bekerja setelah beberapa minggu.

Menariknya, ini fakta bahwa pendengaran lebih dahulu aktif dibandingkan penglihatan. Menurut cerita ada seorang anak yang bisa bermain piano dengan mahir. Padahal, orang tuanya tidak begitu intens dan ketat mengajarkannya. Hal ini mencengangkan orang tuanya, ternyata saat anak tersebut masih dalam kandungan ibunya selalu bermain piano. Inilah faktor yang menguatkan daya ingat si anak.

Kejadian yang sama juga terjadi di masa Imam Abu Hanifah. Seorang pernah bertanya kepada ayah Abu Hanifah, “Tuan, Bagaimana tuan mendidik Abu Hanifah sehingga begitu istimewa?”, “aku didik Hanafi 40 tahun sebelum ia dilahirkan,” jawab ayah Abu Hanifah.

Persiapan melahirkan Abu Hanifah yang cerdas, Sholeh, dermawan, integritas tinggi, dan rajin adalah hasil didik dari ayahnya empat puluh tahun sebelum Abu Hanifah lahir.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya tidak ada yang tercipta tanpa tujuan. Serta, hal ini juga menunjukkan betapa maha berkuasanya Allah dalam menjadikan sesuatu dengan detail dan tersistematis. Maka, tugas kita adalah memanfaatkan indera yang Allah titipkan tersebut sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menambah ketaatan kepadanya.

Leave a Reply