MASKANULHUFFADZ.COM – Upaya mendukung pendidikan para santri, Maskanul Huffadz menginisiasi program gerakan orang tua asuh. Program ini terbuka bagi siapa pun, baik dari masyarakat umum, donatur individu, maupun komunitas. Menariknya, sejumlah himpunan alumni daerah juga ikut bergabung sebagai orang tua asuh. Dana yang dihimpun digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan beasiswa pendidikan santri.
Sejak diluncurkan pada tahun 2017, program ini telah memberikan dampak yang signifikan. Pada tahun ajaran 2025-2026, Maskanul Huffadz berhasil menghimpun 273 orang tua asuh aktif. Capaian ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan publik terhadap pengelolaan program beasiswa di pesantren Maskanul Huffadz.
Beasiswa ini diberikan kepada santri dengan kategori yatim, dhuafa, dan berprestasi. Program diinisiasi dari keprihatinan terhadap banyaknya santri yang memiliki semangat tinggi untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an, namun terkendala secara ekonomi. Melalui program ini, Maskanul Huffadz berkomitmen menciptakan solusi nyata agar para santri dapat belajar dengan tenang tanpa terbebani masalah biaya pendidikan.

Selain memberikan manfaat finansial, program ini juga menjadi jembatan yang mempererat hubungan emosional antara santri dan orang tua asuh. Diharapkan, hubungan ini tidak hanya sebatas pemberian materi, tetapi juga dukungan moral dan spiritual.
Dalam penyalurannya, dana yang diterhimpun dari para donatur tidak diserahkan langsung kepada santri, melainkan dikelola oleh pesantren dan disalurkan dalam bentuk pemenuhan kebutuhan pendidikan, makan harian, serta fasilitas asrama.
Program gerakan orang tua asuh ini sangat membantu para santri dalam mengikuti program pembelajaran di Maskanul Huffadz. Setidaknya dari penyaluran bantuan dana dari orang tua asuh dapat membantu ratusan santri setiap tahunnya.
Program ini sangat membantu berjalannya program pembelajaran, terbukti dengan ribuan lulusan yang telah dihasilkan, 90 persen dari mereka menggunakan jalur beasiswa.
Program ini harapannya dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Dengan dukungan dari gerakan orang tua asuh ini, pesantren sangat optimis dapat melahirkan generasi Qur’ani yang cerdas, berakhlak, dan dapat memberi kontribusi bagi masyarakat.










