MASKANULHUFFADZ.COM – Loyalitas orang tua asuh menjadi cerita haru di balik keberhasilan para santri di Maskanul Huffadz. Berdasarkan data pencatatan jumlah alumni, sejak 2016 hingga sekarang Maskanul Huffadz telah menamatkan ribuan santri yang 90 persen dari mereka adalah penerima beasiswa. Faktanya, dari jumlah penerima beasiswa tersebut bantuan yang diberikan merupakan bentuk komitmen dari para orang tua asuh.
Sejak digaungkan program ini pada tahun 2017, Alhamdulillah loyalitas orang tua asuh terus meningkat. Terbukti, pada tahun ajaran 2025-2026 ini terhimpun 273 orang tua asuh aktif. Tentunya kehadiran orang tua asuh ini sangat membantu keberlanjutan dari program pendidikan di Maskanul Huffadz.
Salah satu orang tua asuh, Bunda Carina Firstca Utomo (31), mengaku telah mendukung program ini selama lebih dari dua tahun. Ia mengatakan bahwa motivasinya bergabung program Orang Tua Asuh agar dapat memberi kebermanfaatan bagi para penghafal Qur’an. Adapun komitmennya bertahan karena Maskanul Huffadz memberikan pelayanan yang baik, professional dalam manajemen data sehingga mereka amanah dan terbuka pada para orang tua asuh.
“Setiap kali mendengar kabar santri yang berhasil menambah hafalan, saya merasa ikut bahagia. Ada kepuasan tersendiri bisa menjadi bagian dari perjuangan mereka. Spesialnya lagi, sejak bergabung OTA saya menjadi lebih termotivasi belajar Al-Qur’an,” ujarnya.
Lebih lanjut, hal ini juga diperkuat dengan keterangan dari Bunda Wiwik Wahyuni (41). Ia sangat termotivasi terus bertahan selama tiga tahun ini sebab Maskanul Huffadz jujur dan selalu update perkembangan santri. Ia berharap dengan keikutsertaannya dalam membantu perjuangan para santri menjadi wasilah baginya untuk mendapat syafaat dari mereka.
Tidak hanya itu, bagi Bunda Wiwik banyak nilai dan pengalaman spiritual yang ia rasakan sejak bergabung program Orang Tua Asuh. Salah satunya, ia merasa lebih bahagia, urusannya dimudahkan, dan merasa Allah membimbing hidupnya.
“Saya sangat bersyukur dan bahagia bisa berkontribusi dalam keberlanjutan program tahfidz ini, banyak pengalaman spiritual yang saya rasakan, seperti lebih dibimbing pada kebaikan, merasa lebih dekat pada Allah. Dan Alhamdulillah juga saya termotivasi mulai menghafalkan Al-Qur’an. Saya merasa ini semua berkat keberkahan dari Allah,” jelasnya.
Melalui loyalitas orang tua asuh ini, sangat memberikan harapan besar bagi para santri. Kehadiran mereka sangat berdampak signifikan terhadap keberlangsungan pendidikan, baik dana pendidikan, makanan harian, serta fasilitas asrama. Semoga kedepannya semakin banyak para orang tua asuh yang bergabung dan loyal dalam membantu para santri untuk menyelesaikan pendidikannya.










