MASKANULHUFFADZ.COM – Membanggakan almamater, kembali salah satu alumni Maskanul Huffadz atas nama Widiya Ayuningsi Retno Anggraini menorehkan prestasi di tingkat internasional. Ia terpilih sebagai delegasi International Conference Santri Mendunia (ICSM) 2025 dari kampusnya, UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini diselenggarakan selama enam hari sejak tanggal 6 hingga 11 oktober 2025. Program International Conference Santri Mendunia (ICSM) merupakan salah satu ajang bergengsi internasional, sebagai organisasi sosial dengan jejaring santri terbesar di Indonesia.
Kegiatan ICSM ini merupakan kegiatan rutin tingkat ASEAN. Program ini merupakan konferensi tahunan berskala internasional yang menghadirkan santri, mahasiswa, dan alumni pesantren dari berbagai perguruan tinggi. Program ini diikuti oleh beberapa universitas terkemuka di Indonesia, seperti UPI, UI, IIQ, UIN Sunan Gunung Djati, UIN Sunan Kalijaga, UIN Syarif Hidayatullah, UIN Walisongo, serta banyak pesantren di Indonesia.
Perjuangan Widiya Menjadi Delegasi ke Tiga Negara
Kegiatan yang dibawahi organisasi santri mendunia ini diadakan di tiga negara ASEAN yaitu, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Selama menjalankan tugasnya di sana, Widiya mengikuti berbagai kegiatan, dimulai dengan konferensi dan seminar internasional, pemaparan makalah, kunjungan ke percetakan Al-Quran di Malaysia, universitas ternama di Malaysia dan Thailand, beberapa pesantren dan destinasi religi, bahkan para peserta berkesempatan berkunjung ke KBRI dan ikon setiap negara. Kemudian kegiatan ditutup dengan penganugerahan pada seluruh peserta atas pendelegasian mereka.
ICSM adalah ajang bergengsi yang diharapkan dapat mengembangkan potensi dan intelektual santri, memperluas jaringan hingga tingkat internasional, serta meningkatkan kemampuan life skill mereka dalam menghadapi dunia global.
Pemilihan utusan ini dilakukan melalui seleksi ketat. Peserta wajib melampirkan surat rekomendasi dari kampus ataupun sekolah domisili, membuat paper asli, menggunggah video kreatif, hingga wawancara online. Adapun peserta yang dinyatakan lulus adalah mereka yang memenuhi administrasi, memiliki komitmen tinggi, serta mencatat jejak prestasi.
Pada pemaparan papernya, Widiya mengangkat isu yang sangat menarik, “Literasi Digital Santri Pesantren Tahfidz Maskanul Huffadz sebagai Sarana Inovasi Pendidikan Islam dan Dakwah Digital di Era Society 5.0”. Isu ini tentunya sangat relevan dengan mengambil pesantren Maskanul Huffadz sebagai objek penelitiannya. Sebab Maskanul Huffadz merupakan pesantren yang sangat aktif memanfaatkan platform media sosial dalam menyebarkan dakwah Al-Qur’an dan wawasan Islami kepada masyarakat.
“Bagi saya, ICSM bukan sekedar kesempatan tampil, tapi ruang untuk menyuarakan ide dan menginspirasi. Saya ingin menunjukkan bahwa santri bisa kreatif dan berdampak tanpa meninggalkan identitas ,” ujarnya.
Lebih lanjut, keberhasilan Widiya bisa terpilih sebagai delegasi ICSM tentunya didukung dengan pencapaiannya yang gemilang. Selain unggul dalam bidang akademik, Widiya juga aktivis kampus. Beberapa prestasi yang dilampirkan, di antaranya Juara 1 Musabaqah Syarhil Quran tingkat Nasional Jawa Barat (2023), Duta Motivator Pendidikan Indonesia Angkatan 3, Penerima Beasiswa Prestasi UIN Walisongo, Pembicara pada Festival Komunitas Sulawesi Utara, serta sederet pengalaman menjadi narasumber dan fasilitator nasional.
Menurut Widiya, keberhasilannya sampai pada tahap ini tidak terlepas dari peran pesantren dalam membimbing. Baginya nilai-nilai pesantren seperti disiplin, ketekunan, tanggung jawab, dan kesabaran menjadi bekal yang sangat penting. Pengalaman menghafal Al-Qur’an, bertugas sebagai pengabdian santri di bagian penerimaan santri baru, hingga mengelola konten, turut membentuk karakter kepemimpinan, empati, dan kemampuan adaptasinya.
Keberhasilan Widiya ini menggambarkan bahwa menjadi santri bukanlah suatu hambatan untuk berkembang. Santri juga bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan nilai-nilai kesantriannya. Untuk seluruh santri teruslah bersinar, pancarkan cahayamu di seantero dunia.
Baca Juga: Alumni Maskanul Huffadz Raih Juara 1 Fashion Nasional










