MASKANULHUFFADZ.COM – Dalam meningkatkan kualiatas pengajaran di Maskanul Huffadz, Tim Manajemen Program Mubtadi mengadakan kegiatan Coaching Public Speaking untuk tiga program pembelajaran yang dinaunginya. Ketiga program tersebut yakni, Idad Tahfidz, Lil Athfal, dan PaudQu Maffaz.

Upgrading ini bertujuan sebagai upaya peningkatan kompetensi pengajar, khususnya dalam aspek komunikasi, kepercayaan diri, dan penyampaian materi yang terstruktur. Melalui coaching ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas kemampuan pengajar dalam penyampaian bahan ajar serta inovasi pengembangan media pembelajaran.

Pada kesempatan ini, para pengajar Maskanul Huffadz dibimbing langsung oleh pemateri nasional, Coach Abdul Muis atau yang akrab disapa Kak Muis. Ia merupakan mentor public speaking yang aktif sejak 2016 dan telah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mendongeng serta memberikan pelatihan public speaking.

pelatihan public speaking pengajar maffaz

Lebih lanjut, kegiatan ini mengangkat tema “Mengajar dengan Cerita: M‎embangun Identitas dan Daya Tarik Guru di Kelas”. Tema tersebut diusung sebagai upaya meningkatkan kualiatas kompetensi pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran agar lebih menarik, komunikatif, dan berdampak. Sehingga melalui pelatihan ini para pengajar tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga sebagi komunikator yang dapat menghidupkan kelas, membangun kedekatan dengan santri, dan menumbuhkan minat belajar pada santri.

Antusias Para Pengajar Mengikuti Pembinaan Public Speaking

Metode bercerita dinilai lebih efektif karena tidak hanya memperkuat pemahaman konsep, tetapi juga membantu pengajar membangun identitas dalam mengajar. Pendekatan ini menghadirkan suasana belajar yang lebih humanis sekaligus meningkatkan daya tarik santri terhadap materi yang disampaikan.

 “Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pengajar teknik berbicara efektif, membangun alur cerita, dan mampu mengaitkan materi dengan storytelling sehingga tercipta proses pembelajaran yang lebih aktif dan menyenangkan,” ujar Ustadz Abdul Khaliq, salah satu Tim Manajemen Program Mubtadi.

Untuk menunjang ketercapaian tujuan kegiatan, Kak Muis menyampaikan sejumlah materi pendukung, di antaranya:

Public speaking dan teknik bercerita, mendongeng atau berkisah, serta langkah-langkah menjadi storyteller melalui pelatihan gerak tubuh dan olah vokal. Selain pemaparan materi, Kak Muis juga memberikan pelatihan berbagai teknik penting dalam public speaking, seperti membuka presentasi secara menarik, pengaturan intonasi suara, membangun alur cerita dengan rumus B.I.R (Believe, Impression, Repetition), hingga pola pentas bercerita.

Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat dan gelak tawa para pengajar. Pelatihan dikemas secara aktif dan interaktif, dengan penyampaian materi yang terstruktur dari awal hingga akhir. Para pengajar juga diberi kesempatan untuk bertanya serta melakukan praktik langsung di hadapan peserta lainnya. Selama sesi praktik, Kak Muis memberikan pendampingan, arahan, serta contoh perbaikan terkait intonasi, gestur, dan alur cerita melalui teknik mendongeng kepada setiap pengajar yang tampil.

Pelatihan ini dinilai sangat mendukung pengajar dalam meningkatkan kemampuan mengajar. Terutama mengingat peran mereka yang sehari-hari berinteraksi dengan peserta didik usia dini hingga remaja.

Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya. Setelah mengikuti coaching, saya menjadi lebih percaya diri dalam menguasai kelas karena mampu menyelipkan ice breaking dan yel-yel di tengah proses pembelajaran. Hal ini menjadi referensi baru bagi saya sebagai metode mengajar,” ungkap Ustadzah Salsabila Aulia Munir, salah satu pengajar Maffaz Lil Athfal.

Dampak positif pelatihan juga dirasakan dalam keaktifan santri. Menurut Ustadzah Siti Khodijah, pengajar PudQu Maffaz, metode yang diajarkan mampu meningkatkan antusiasme santri dalam belajar.

Dengan metode yang diajarkan, santri menunjukkan respons yang lebih antusias dan aktif. Mereka lebih fokus mendengarkan, berani bertanya, serta terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup,” jelasnya.

Leave a Reply