MASKANULHUFFADZ.COM – Maskanul Huffadz Lil Athfal pada Sabtu, 15 Juli disibukkan dengan penerimaan santri baru tahun ajaran 2023-2024. Pada tahun ajaran ini Maskanul Huffadz menerima total 20 orang santriwati baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia di antaranya berasal dari Sumatera Barat, Batam, Pulau Jawa, dan Lombok.
Program belajar Maskanul Huffadz Lil Athfal ini merupakan satu dari beberapa program baru yang ada di Maskanul Huffadz, program ini khusus diberikan kepada para santri yang berusia dini dengan rentang 8 sampai 13 tahun, tujuannya untuk memfasilitasi mereka dalam belajar dan menghafalkan Al-Quran. Adapun bagi santri yang mendaftar, pesantren menyediakan 2 jalur pendaftaran yaitu Pertama, jalur beasiswa full khusus untuk yatim, piatu, dhuafa dan berprestasi. Kedua, jalur mandiri yang biayanya ditanggung penuh oleh orang tua atau wali santri tersebut.
Dalam acara penyambutan santri tersebut lokasi terpantau sangat ramai, banyak kendaraan pribadi orang tua dan keluarga santri memenuhi parkiran untuk mengantarkan anaknya. Susana haru dan bahagia juga nampak menyelimuti kawasan pesantren, pasalnya dengan usia mereka yang masih kecil menjadi pertimbangan bagi orang tua dan keluarga untuk melepas anak-anaknya, karena ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka bersekolah di pesantren dan jauh dari orang tua. Walaupun demikian tidak menyurutkan semangat santri untuk mencapai cita-cita mereka.
“Berangkat jauh dari Lombok dan jauh dari orang tua tidak membuat saya menyerah, saya harus bisa mencapai cita-cita saya untuk membaggakan orang tua dengan hafalan quran yang saya dapat nantinya,” ujar Nasana Putri Islami (13) santri dengan daerah asal terjauh.
Nasywa Nur Salsabila (8) asal Depok menambahkan, “tidak masalah jauh dari orang tua yang penting saya bisa menghafal Al-Quran dan menjaganya.”
Adapun rentetan kegiatan yang dilaksanakan dalam penerimaan santri baru tersebut di antaranya, para santri diminta hadir di kawasan pesantren mulai jam 09.00 untuk melakukan registrasi kehadiran, melengkapi administrasi, dan screening barang. Pada siang harinya acara resmi penyambutan santri baru dilaksanakan dengan langsung di buka oleh umi Dela Ardila Sofia,S.PdI.,M.Pd selaku direktur kepesantrenan, pada sore harinya acara ditutup dengan makan bersama dan ramah tamah.
“Acara penyambutan hari ini bukanlah kegiatan yang dilakukan santri sebelum program belajar dimulai, namun masih banyak rentetan acara lainnya seperti diklat, tujuannya agar santri lebih mengenal lingkungan tempat mereka belajar, penyesuaian diri sehingga rasa cemas dan sedih jauh dari orang tua sedikit hilang, barulah seminggu setelah diklat proses belajar mengajar dimulai,” ujar umi Dela.
Penjelasan yang sama juga disampaikan oleh ustadzah Ramlah (24) selaku musyrifah pembina Maskanul Huffadz Lil Athfal “Santri diminta datang 2 hari lebih awal dari tanggal program belajar dimulai, dikarenakan sebelum kegiatan dilaksanakan santri dibekali beberapa diklat, di antaranya orientasi santri baru, pengenalan lingkungan asrama, masa pendekatan bersama santri dan musyrifah, serta sosialisasi kegiatan. Selain agenda pembekalan, santri juga diajak untuk berkunjung ke rumah pimpinan pesantren Maskanul Huffadz, Dr.Oki Setiana Dewi,S.hum.,M.Pd.”
Tujuan dibentuknya program ini adalah untuk mengembangkan dakwah Al-Quran mulai dari tingkat dini, melatih mereka untuk berakhlak Qur’ani, serta memiliki standar bacaan yang sesuai kaidah ilmu tajwid, selain itu melalui program ini anak-anak dapat menyelesaikan setoran ziyadah minimal 10 juz dengan kualitas baik.
Pengurus Maskanul Huffadz Lil Athfal berharap semoga program ini berjalan lancar dan santri bisa mencapai target-target yang diberikan pihak pesantren. (26/7)