Skip to main content

MASKANULHUFFADZ.COM – Ustadzah Anjali Shaleha Khumairah (21), gadis kelahiran Simalungun, Sumatera Utara, terpilih menjadi salah satu delegasi Pesantren Maskanul Huffadz sebagai Pengajar Al-Quran di negeri Syam. 

Tidak hanya seorang diri, Ustadzah yang kerap disapa Anjali ini juga ditemani satu orang pengurus lainnya, yaitu Ustadzah Littia Nuraziah (24). 

Ini bukan kali pertama Pesantren Maskanul Huffadz mengirimkan santri terbaiknya ke luar negeri. Pada 2 tahun terakhir Maskanul Huffadz telah mengirim sebanyak 5 orang pengurus ke negeri Al-Fatih.

Yordania, negara yang terletak di Tanah Kuno dan memiliki banyak jejak peradaban menjadi negara baru yang dijajaki oleh Maskanul Huffadz (2/3).

Program ini bekerjasama dengan Ewan Institute Jordan. Melalui program ini, delegasi tersebut diberikan ruang untuk mengajarkan Al-Quran dan mendalami ilmu khususnya Bahasa Arab dan Qiraat Al-Quran.

Selama 3 bulan ke depan mereka akan menikmati masa-masa belajar dan mengajar di negara Jantung Peradaban Kuno ini.

Ustadzah Littia Nuraziah sendiri merupakan santri yang pernah diamanahi Maskanul Huffadz untuk berdakwah di Tanah Papua selama satu tahun (2020).

Setelah menyelesaikan amanahnya, dia langsung dilantik menjadi kepala cabang di Kota Batam yang pada masanya merupakan cabang baru dari Maskanul Huffadz.

Berjalan satu tahun mengabdi sehingga berhasil mengantarkan santrinya ke wisuda akbar periode 2022, Ustadzah Littia kembali diamanahi untuk belajar takhosus Bahasa Arab di Maskanul Huffadz Lil Lughah.

Dan kini setelah program belajarnya selesai, dia pun melenggang untuk melanjutkan dakwah Al-Qurannya ke Asia Barat.

Tak kalah juga prestasi yang sudah ditorehkan Ustadzah Anjali. Pada 2021 dia menjadi santri terbaik dari Maskanul Huffadz cabang Medan, kemudian mengabdi sebagai musyrifah di cabangnya dan dilanjutkan dengan amanah sebagai kepala cabang Maskanul Huffadz Akhwat Batam.

Semoga prestasi-prestasi serta ilmu yang diperoleh mereka menjadi wasilah terwujudnya motto Maskanul Huffadz yaitu menuju peradaban dunia dengan generasi mulia. (4/3)

Leave a Reply