MASKANULHUFFADZ.COM – Dalam rangka meningkatkan potensi dan kreativitas santri, Pesantren Maskanul Huffadz senantiasa memberikan wadah bagi para santri, salah satunya kegiatan muhadharah bulanan. Pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di Aula Gedung Maryam santri Maskanul Huffadz Lil Athfal tampil unjuk diri mempersembahkan kemampuannya.
Baca Juga: Penerimaan Santri Baru Maskanul Huffadz Lil Athfal
Pada muhadharah perdana ini, Maskanul Huffadz Lil Athfal mengangkat tema “Birruh Biddam Nafdika Ya Aqsha.” Dalam penjelasannya Ustadzah Pipih Kholifah selaku Pembina Maskanul Huffadz Lil Athfal menerangkan, pengambilan tema ini bertujuan sebagai bentuk motivasi kepada santri untuk terus semangat menghafalkan Al-Quran. Serta meningkatkan rasa syukur kepada Allah karena masih bisa merasakan ketenangan dan kebebasan dalam beribadah dan belajar.
Sebelum memulai penampilan, Ummi Della Ardilla Sofia selaku direktur Departemen Kepesantrenan juga berkesempatan menyampaikan sambutan. Kegiatan muhadharah ini diadakan bertujuan sebagai ajang untuk mengetahui bakat dari santri, serta wadah untuk menyalurkan imajinasi mereka.
Di akhir sambutannya Ummi Della mengutarakan satu pesan yang wajib dipegang oleh santri, “Man Jadda Wa Jada.” Ummi berpesan ini adalah prinsip yang harus dipakai dalam meraih kesuksesan, bersungguh-sungguh, fokuslah dengan tujuan, tidak boleh setengah-setengah, serta tuntaskan semua niat yang sudah diazamkan. Terlebih dalam menggapai cita-cita sebagai hafidz Quran, butuh semangat dan perjuangan yang maksimal.
Selanjutnya, setelah menjalankan shalat Isya berjamaah, kegiatan muhadharah segera dilangsungkan dengan menampilkan 5 orang pemateri. Selain berceramah pada momentum ini santri diberikan peluang untuk menampilkan pementasan seni.
Adapun pementasan yang diusung pada muhadharah kali ini menampilkan 4 pentas seni. Meskipun terhitung masih singkat dalam mengikuti proses pembelajaran, namun dengan penuh kepiawaian dan semangat santri Lil Athfal menampilkan kreativitasnya dengan maksimal.
Lebih lanjut, santri dengan lihainya mengemas nuansa Palestina dengan pementasan seni kontemporer. Pada muhadharah tersebut ada 4 pementasan yang ditampilkan di antaranya pembacaan matan Tuhfatul Athfal dengan kemasan Cup Song, pembacaan puisi berjudul Rintihan Palestina, Munaqosah hafalan 5 juz, dan penampilan drama Palestina.
Secara keseluruhan acara muhadharah ini diliputi dengan rasa haru. Penampilan yang disuguhkan menggambarkan kekejaman zionis menyiksa warga Palestina. Dan yang sangat mengesankan di akhir penampilan drama, santri bersama-sama dengan penuh penghayatan menyanyikan lagu Atauna El Toufule, secara perlahan penonton ikut terbawa emosi olehnya.
Harapannya, dengan diadakannya kegiatan pengembangan bakat seperti ini, bisa memotivasi santri untuk berkarya dan mengembangkan kreativitasnya. Tidak hanya itu, tetapi juga menjadi wadah edukasi dan kecintaan mereka dalam mengenal perkembangan Islam masa kini. Terutama dengan kondisi Palestina sekarang yang semakin memburuk ulah kekejaman Israel.
Semoga dengan upaya memperkenalkan masyarakat dengan kondisi Palestina ini, dapat memberikan efek positif terhadap perjuangan warga Palestina. Melalui kebaikan-kebaikan yang hadir di bumi Palestina menjadi wasilah Allah memberikan kemenangan untuk mereka.